TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Panin Tbk (PaninBank), berhasil membukukan laba bersih (konsolidasi) yang telah diaudit sebesar Rp 2.52 triliun atau melonjak 60,61 persen pada 2016 dibandingkan periode 2015.
Direktur PaninBank, Herwidayatmo mengatakan lonjakan laba bersih seiring dengan pendapatan bunga yang mencapai Rp 17,45 triliun atau naik 3,35 persen, sedangkan biaya bunga berhasil ditekan turun 7,31 persen menjadi Rp 9 triliun, sejalan dengan membaiknya margin bunga bersih menjadi 5,03 persen.
Baca : Ini Batas Waktu Money Changer Ilegal untuk Ajukan Izin
“Peningkatan laba didukung oleh naiknya pendapatan operasional lainnya yang naik 24,7 persen menjadi Rp1.41 triliun,” ujar Herwidayatmo, dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 19 Februari 2017.
Menurut Herwidayatmo, kenaikan pendapatan operasional terutama dari transaksi surat surat berharga yang mencapai Rp 229,03 miliar. Hal tersebut didukung meningkatnya perdagangan surat-surat berhaga pada kuarta IV 2016.
Total aset perseroan meningkat 8,77 persen menjadi Rp 199,18 triliun dengan ekuitas mencapai Rp 34,20 triliun, dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 20,49 persen. Realisasi penyaluran kredit juga meningkat 6,14 persen menjadi Rp 134,63 triliun dan dana pihak ketiga tumbuh 11,17 persen menjadi Rp 142,65 triliun.
Baca : Utang Luar Negeri RI Akhir 2016 Mencapai US$ 317 Miliar
Pada Oktober 2016 lalu, PaninBank menerbitkan obligasi berkelanjutan II Bank Panin Tahap II sebsar Rp 2,125 triliun sehingga jumlah obligasi dan obligasi subordinasi yang diterbitkan sampai saat ini adalah sebesar Rp 9,685 triliun.
BISNIS.COM