TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik Sumatera Barat merilis laju inflasi Januari 2017 di Kota Padang dan Bukittinggi sebesar 0,57 persen dan 0,21 persen atau 5,6 persen dan 3,85 persen secara tahunan (year on year). Penyumbang inflasi tertinggi di dua kota yang menjadi indikator penghitungan inflasi di Sumatera Barat itu adalah kenaikan harga pulsa ponsel dan biaya administrasi surat tanda nomor kendaraan (STNK).
"Bukan lagi kelompok bahan makanan yang menyumbang inflasi tertinggi, melainkan kenaikan harga pulsa ponsel, STNK, tarif listrik dan bensin," ujar Kepala BPS Sumatera Barat Sukadri, Rabu, 1 Februari 2017.
Baca: Inflasi Meningkat, BI Diprediksi Tak Akan Turunkan Bunga
Menurutnya kenaikannya harga pulsa ponsel mencapai 11,85 persen di Padang dan 12,91 persen di Bukittinggi memberikan andil inflasi 0,21 persen. Sedangkan kenaikan biaya perpanjangan STNK yang mencapai 108,82 persen di Padang dan 109,97 persen di Bukttinggi memberikan andil inflasi masing-masingnya 0,12 persen dan 0,05 persen.
Penyumbang inflasi berikutnya di Kota Padang, didorong komponen perumahan, listrik, gas, air, dan bahan bakar yang mencapai 0,13 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan temabau menyumbang sebesar 0,30 persen.
Sementara di Bukittinggi, inflasi disebabkan komponen perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar mencapai 0,10 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sekitar 0,03 persen dan kelompok sandang menyumbang 0,03 persen.
Baca: Tarif Listrik Naik, BPS Ingatkan Inflasi Maret dan Mei
Sedangkan sejumlah komoditas yang selama ini menjadi penyumbang utama inflasi daerah, malah mengalami deflasi yang signifikan. Cabai merah misalnya, mengalami penurunan harga 10,20 persen di Padang dan 12,28 persen di Bukittinggi. Begitu juga bawang merah yang mengalami penuruan mencapai 4,76 persen dan 9,10 persen, cabai hijau turun 11,17 persen di Padang dan 32,88 persen di Bukittinggi.
BPS mengumumkan laju inflasi Januari 2017 sebesar 0,97 persen secara bulanan (month to month/mtm) atau sebesar 3,49 persen secara tahunan (year on year/yoy). "Inflasi Januari lebih dipengaruhi oleh barang yang harganya diatur oleh pemerintah (administered prices), yaitu berkontribusi sebesar 2,57 persen," ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, Rabu, 1 Februari 2017.
ANDRI EL FARUQI