TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan antusiasme masyarakat Indonesia di Singapura untuk mengikuti program tax amnesty tetap tinggi. Minat masyarakat tetap tinggi meskipun terdapat pemberitaan bahwa bank-bank Singapura melaporkan warga Indonesia yang merepatriasi dananya dalam rangka tax amnesty.
Muliaman menyatakan sebelumnya OJK telah memanggil sejumlah bank, seperti OCBC NISP, UOB, dan DBS untuk meminta klarifikasi. “Kami bersyukur mereka beriktikad baik untuk bekerja sama. Tidak ada masalah. Malah saya dapat informasi, antusiasme masyarakat Indonesia di Singapura tetap tinggi, tidak terganggu dengan berita-berita kemarin," ujar Muliaman di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat, 23 September 2016.
Pada 21 September lalu, OJK memanggil tiga bank yang berafiliasi dengan Singapura, yakni OCBC NISP, UOB, dan DBS. Pemanggilan itu dimaksudkan untuk meminta klarifikasi mengenai adanya kabar yang menyebutkan bahwa bank induk mereka melaporkan warga Indonesia yang merepatriasi dananya dalam rangka tax amnesty.
Dalam pertemuan itu, ketiga bank tersebut mengakui bahwa bank induk mereka memang membuat laporan kepada Singapore's Commercial Affairs Departemen atau unit kepolisian Singapura yang menangani kejahatan keuangan dalam rangka memenuhi dalam mencegah pencucian uang antarnegara. Namun, laporan itu tidak ditindaklanjuti CAD.
Sejak pemanggilan tersebut, Muliaman mengungkapkan, repatriasi yang masuk dari Singapura dalam rangka tax amnesty mencapai Rp 1,2 triliun dalam sepekan terakhir. Sedangkan uang tebusan tax amnesty dari warga Indonesia di Singapura berjumlah Rp 2 triliun. "Itu dari tiga bank Singapura. Peningkatannya cukup besar."
Ke depan, menurut Muliaman, OJK akan terus mendorong repatriasi dengan melakukan sosialisasi, terutama kepada otoritas Singapura. "Kebetulan Direktorat Jenderal Pajak juga buka cabang di Kedutaan Besar kita di sana dan antusiasme sangat besar. Dengan antusiasme tersebut, tentunya (repatriasi) akan terus meningkat," ujarnya.
Muliaman pun menambahkan, OJK akan terus berkomunikasi dengan pemerintah Singapura agar terdapat kerja sama yang erat sehingga repatriasi juga terus bertambah. "Apa yang disampaikan MAS (Monetary Authority of Singapore) juga normal-normal saja, hanya mengikuti aturan. Kami berharap tidak perlu ada yang dilaporkan ke polisi segala.”
ANGELINA ANJAR SAWITRI