TEMPO.CO, Jakarta - Industri manufaktur Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik. Berdasarkan laporan statistik berjudul “International Yearbook of Industrial Statistics 2016”, industri manufaktur di Indonesia dilaporkan telah memberikan kontribusi hampir seperempat bagian dari produk domestik bruto (PDB) nasional.
Bahkan Direktur Jenderal Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) mengakui Indonesia sebagai negara urutan ke-10 dunia di industri manufaktur. “Berdasarkan laporan UNIDO, saat ini Indonesia berhasil mencapai peringkat 10 besar negara industri manufaktur di dunia atau top ten manufacturers of the world,” kata Li Yong dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin, 16 Mei 2016.
Menurut Li Yong, industri di Indonesia cenderung bisa bertahan di tengah gempuran ekonomi. Ia pun mengapresiasi kerja sama yang akan dilakukan dengan UNIDO.
Baca: Tekan Harga Daging Sapi, Pemerintah Siap Impor
Kerja sama ini meliputi 13 Sektor. Saat ini baru ada lima sektor yang tengah berlangsung. Namun, ke depannya, delapan sektor lain akan turut dikembangkan. Kerja sama di bidang Industri ini bernilai US$ 40 juta atau setara dengan Rp 528 miliar.
Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan UNIDO-Indonesia Country Programme 2016-2020 oleh Menteri Perindustrian RI Saleh Husin dengan Dirjen UNIDO Li Yong. Di waktu mendatang, akan ada delapan proyek lagi yang akan dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI