TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan inspeksi mendadak terhadap pasokan bawang merah di Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten. Hal ini dilakukan untuk menekan lonjakan harga di pasar menjelang Ramadan, sebulan yang akan datang.
"Kami ingin mengendalikan harga bawang merah di tingkat retail dan menguntungkan petani," kata Menteri Amran saat sidak pada Senin, 16 Mei 2016. Menurut dia, Kementerian Pertanian telah bekerja sama dengan Bulog untuk menstabilkan harga bawang merah dari Rp 42 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram.
Saat ini, Amran berujar, pemerintah telah menyediakan sedikitnya 300 ton bawang merah. Bulog menyerap bawang merah dari petani dari sejumlah daerah di Indonesia. Rencananya, komoditas itu akan dipasarkan dari empat pasar induk di kawasan Jabodetabek.
Baca Juga: Periode Januari-Mei, Harga Bawang Merah Melonjak 29 Persen
Amran menjelaskan, selama ini masih ada permainan harga oleh tengkulak. Dia mendapati harga bawang merah di tingkat petani hanya Rp 14 ribu per kilogram. "Setelah dijual oleh petani, baru jarak 500 meter, bawang tersebut dijual Rp 33 ribu per kilogram."
Mata rantai ini mengakibatkan nilai jual petani rendah, sedangkan harga bawang merah di tingkat retail sangat tinggi. Saat ini harga bawang merah masih berada di kisaran Rp 42 ribu per kilogram. Tapi Kementerian Pertanian mengklaim harga bawang merah telah turun menjadi Rp 38 ribu per kilogram.
Simak: Tekan Harga Daging Sapi, Pemerintah Siap Impor
Menteri Rini juga mengatakan hal senada terkait dengan upaya pemerintah dalam menstabilkan harga di pasar tradisional. Dia tidak menampik harga bawang merah saat ini melonjak tinggi. "Tadi kami sudah berkoordinasi dengan Pak Amran dan Kementerian Perdagangan, bagaimana kami bisa menstabilkan harga bawang merah," katanya.
AVIT HIDAYAT