TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Perdagangan mewaspadai melimpahnya stok bawang merah di pasar induk yang bisa mengakibatkan harga jatuh. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo meminta petani bawang menahan sebagian stoknya untuk beberapa waktu, sebab harga bawang di pasaran mulai jatuh.
"Bawang kan bisa disimpan dalam kurun waktu tertentu, meski
memang tidak selama beras. ini diharapkan rekan-rekan yang bergerak di produksi juga harus bisa kita lihat informasi yang ada di pasar induk. Kalau suplainya lebih dari kuantum tertentu, harga bisa
turun. Jangan sampai bawang merah masuk ke pasar induk terlalu banyak," ujar Gunaryo usai seminar pangan di gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/3).
Menurut dia, penahan stok tersebut dimaksudkan agar harga di tingkat petani maupun konsumen tidak lebih jatuh, apalagi saat ini beberapa
daerah penghasil bawang merah seperti Brebes dan sejumlah daerah di Jawa Timur mulai mengalami panen.
Bawang merah merupakan komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi mencapai 7,88 persen pada pekan IV Maret 2011 dibanding per pekan III Maret 2011. Berdasarkan data Kemendag, pada pekan III, harga bawang merah mencapai Rp 25.809/kilogram kemudian turun menjadi Rp 23.776/kg pada pekan IV. Sementara itu, rata-rata harga bawang merah pada Maret 2011 adalah Rp 26.102/kg atau turun sedikit dibanding harga rata-rata Februari 2011 Rp 26.469/kg.
Gunaryo memprediksi penurunan harga ini nantinya tidak akan banyak mengalami perubahan, terutama menurun lagi karena suplai masih imbang dengan kebutuhan. "Sepertinya harga tidak turun lagi melihat kebutuhan dan kultur masyarakat kan memang lebih suka bawang dari dalam negeri atau bawang lokal," katanya.
Meskipun begitu, dia mengatakan Indonesia memang masih mengimpor bawang merah saat stok dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Selain impor bawang, lanjutnya, Indonesia juga masih mengimpor bibit bawang. Impor bibit bawang ini, kata dia, diperuntukkan bagi petani yang mengalami panen tidak terlalu baik akibat cuaca buruk, yang membuat petani tak bisa menghasilkan bibit yang baik untuk musim tanam selanjutnya. "Kemarin bibit bawang sempat terhambat karena iklim," ungkapnya.
Baca Juga:
ROSALINA