TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Borneo Lumbung Energi telah menyerahkan dokumen sebagai syarat penjualan sahamnya kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia. "Jumlah saham yang akan dilepas 25 persen," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito di kantornya, Senin (30/8).
Target dana yang akan diperoleh perusahaan tambang batubara ini sekitar Rp 2 hingga Rp 3 triliun. Penjamin emisinya adalah CIMB Sekuritas. Menurut Eddy, perusahaan akan resmi tercatat di papan bursa paling lambat November mendatang.
Sepanjang tahun ini sudah ada 12 emiten baru yang tercatat di bursa. Total nilai emisi 12 perusahaan tersebut mencapai lebih dari Rp 7 triliun rupiah.
Selain Borneo, beberapa perusahaan lain sedang menjalani proses untuk melakukan penjualan saham perdana antara lain PT Minna Padi Investama, PT Indofood CBP Sukses Makmur, dan PT Harum Energy.
Satu dari dua BUMN yang dijadwalkan go public tahun ini juga telah mendaftarkan diri, yakni PT Krakatau Steel. Saham Kratau Steel diperkirakan dapat dijual pada akhir Oktober atau awal November tahun ini. Adapun PT Garuda Indonesia Airlines belum mengajukan pendaftaran resmi.
FAMEGA SYAVIRA