TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah tidak menemukan adanya penimbunan gula menyusul terus melonjaknya harga gula eceran di tingkat konsumen. Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Departemen Perdagangan Jimmy Bella mengatakan, distrusi gula ke pasar masih berjalan lancar tanpa adanya indikasi penimbunan. "Belum ditemukan adanya penimbunan," ujarnya ditemui di sela rapat koordinasi di Departemen Keuangan, Selasa (1/9).
Ia bahkan meragukan melonjaknya harga gula disebabkan tindakan spekulan penimbunan. Menurutnya harga gula akan bergerak turun setelah masa puasa dan lebaran berakhir. "Kalau ditimbun, mau dijual kapan? Harga gula sudah anjlok begitu dilepas. Mereka rugi," tambahnya.
Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurti mempertegas anggapan tersebut. Menurutnya tindakan penimbunan merupakan strategi bisnis yang buruk dilakukan saat masa puasa seperti sekarang. "Setelah ramadhan permintaan sudah turun, pedagang yang menimbun berarti mereka tidak punya sense bisnis yang baik," kata dia.
Dihubungi terpisah Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Departemen Perdagangan Inayat Iman menuturkan, pengawasan terhadap gula secara terus-menerus dilakukan di seluruh daerah. "Belum ada indikasi penimbunan," tambahnya.
Departemen Perdagangan terus mengawasi stok gula ke gudang gula yang ada di Tangerang, Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hasil pemantauan sementara memperlihatkan stok gula yang terdapat di gudang separuh dari luas gudang. "Itu sudah termasuk yang masih di kontainer, yang baru datang," tambahnya.
VENNIE MELYANI