TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) berpotensi kehilangan dana Rp 5,4 triliun akibat anjloknya bursa saham Indonesia. Angka tersebut dihitung dari penurunan indeks harga saham gabungan tertinggi 2830,263 hingga terendah 1451,669 sebesar 48 persen terhadap investasi di saham Rp 11 triliun.
Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, mengatakan bahwa investasi saham tersebut merupakan 18 persen dari total dana berkategori bisa dinvestasikan sebesar Rp 62 triliun. "Kalau saham anjlok, tentunya kami ikut merugi," kata Hotbonar, hari ini.
Menurutnya, investasi dana Jamsostek selama ini mayoritas berada pada produk obligasi dan deposito. Sebanyak 46 persen diinvestasikan untuk obligasi, sisanya adalah deposito.
Meski begitu, kata dia, risiko penempatan dana di deposito tidak separah di pasar saham seperti saat ini. Dana deposito Jamasostek saat ini sebesar Rp 20 triliun, yang tersebar di sejumlah bank.
WAHYUDIN FAHMI