TEMPO.CO, MANILA — Asian Development Bank (ADB) akan memberikan dua pinjaman senilai $1,1 miliar untuk memperkuat dan mendiversifikasi sektor energi Indonesia. Sektor energi dianggap penting dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Meningkatkan akses ke sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan adalah prasyarat agar pemerintah dapat memenuhi aspirasi pertumbuhan ekonominya,” kata Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia, Winfried Wicklein, di Jakarta, Jumat 15 Agustus 2017.
Simak: Aturan Pengawasan Sektor Energi Diprotes Pengusaha
Pinjaman sejumlah 1 miliar dollar tersebut akan dibagi menjadi dua basis. Pertama pinjaman berbasis kebijakan senilai $500 juta untuk mendukung Program Energi Berkelanjutan dan Inklusif.
Sedangkan pinjaman kedua adalah berbasis hasil senilai $600 juta bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pinjaman ini diberikan untuk meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan dan modern di kawasan timur Indonesia.
“Kedua pinjaman yang disetujui hari ini masing-masing akan memperbaiki iklim kebijakan yang memungkinkan peningkatan investasi publik dan swasta di sektor energi Indonesia,” kata Wicklein.
External Relations Officer Asian Development Bank Cahyadi Indrananto mengatakan pinjaman senilai 600 dollar juta untuk PLN diberikan untuk meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan. Fokusnya adalah pada pembangunan kawasan timur Indonesia.
“Kawasan ini adalah simpul pertumbuhan baru di Indonesia,” kata Cahyadi melalui siaran pers yang diterima Tempo, Jumat 15 Agustus 2017.
Menurut Cahyadi, melalui suntikan dana tersebut, distribusi kelistrikan akan diperkuat untuk membantu delapan provinsi di Nusa Tenggara dan Sulawesi. Hal ini dalam mendorong kegiatan usaha yang bergantung pada pasokan energi yang stabil.
“Kami akan dorong kegiatan usaha seperti pertanian, perikanan, usaha kecil menengah, dan pariwisata,” kata dia.
ADB memiliki misi mengurangi kemiskinan di kawasan Asia Pasifik. Cahyadi mengatakan, misi ini dapat terwujud melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, ramah lingkungan dan mendukung konektivitas antar kawasan.
Didirikan hampir setengah abad yang lalu, ADB telah dimiliki oleh 67 anggota dan 48 di antaranya berada di kawasan Asia Pasifik. Total bantuan ADB mencapai 31,7 miliar dollar pada 2016. Dari 31,7 miliar dollar tersebut, 14 miliar dollar berbentuk pendanaan bersama.
ALFAN HILMI