TEMPO.CO, Tasikmalaya - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang membangun Bendungan Leuwi Keris yang berada di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Bendungan ini membendung aliran Sungai Citanduy yang menjadi batas dua daerah tersebut. Pembangunan yang dimulai akhir 2016 ini, kini sudah mencapai 10 persen.
"Progres secara keseluruhan mencapai 10 persen," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Leuwi Keris, Budi Prasetyo saat ditemui di lokasi pembangunan bendungan, Jumat 11 Agustus 2017.
Baca: Pemerintah Menargetkan Pembangunan 29 Bendungan Selesai 2019
Tahapan saat ini, kata Budi, sedang membuat tunnel atau terowongan. Tunnel yang dibuat sepanjang 2 kilometer. "Kami menargetkan menembus terowongan pada akhir tahun. Pertengahan 2018 kita sudah bisa mengelakan sungai sehingga kita bisa memulai pekerjaan membuat tubuh bendungan. Termasuk berparalel dengan pengerjaan spillway," jelas dia.
Menurut Budi, target pengerjaan Bendungan Leuwi Keris secara keseluruhan yakni selesai tahun 2021. Pihaknya menargetkan pembangunan bendungan selama 52 bulan. "Kami usahakan untuk mempercepat pengerjaan dengan 3 sif, yang bekerja 24 jam. Untuk mengejar target selesai di awal tahun 2021," katanya.
Kendala yang dihadapi di lapangan, lanjut Budi, yaitu curah hujan yang tinggi. Hujan di daerah ini sulit diprediksi sehingga menghambat pekerjaan.
"Tapi sudah diantisipasi dengan kerja 24 jam tadi. Sehingga saat kering kita langsung kerja," ucap dia. Budi menjelaskan, manfaat Bendungan Leuwi Keris sangat banyak. "Ini bendungan multi purpose, artinya banyak tujuannya."
Baca: Menteri Basuki Sodorkan Kerja Sama 4 Proyek Waduk ke Cina
Dia menyebutkan, tujuan pembangunan bendungan ini untuk mengairi daerah irigasi seluas 11.216 hektar. Kemudian menyediakan air baku di Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis sebesar 845 liter per detik. Manfaat lainnya yakni mereduksi banjir.
Budi menambahkan, di bendungan ini nantinya akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang sanggup menghasilkan listrik sebesar 20 Megawatt. Hal ini, kata dia, untuk mendukung program pemerintah menyediakan listrik 35 ribu megawatt.
"Salah satunya kita manfaatkan bendungan ini untuk PLTA," jelasnya. Manfaat lainnya, yakni di bendungan ini akan dibuka arena wisata air. "Sehingga bisa membantu (perekonomian) masyarakat setempat," ucap Budi.
CANDRA NUGRAHA