TEMPO.CO, Sigi - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
"Rehabilitasi dan rekonstruksi di Gumbasa ini tidak sedikit yakni Rp 1,25 triliun dengan rincian rekonstruksi satu bendungan dan 35 km saluran premier, 52 km saluran sekunder, 119 km saluran tersier dan 82 km saluran pembuang," ujar Jokowi, di Sigi, Rabu, 27 Maret 2024, seperti dikutip dari Antara.
Adapun rehabilitasi dan rekonstruksi bendungan dan irigasi Gumbasa ini dilakukan untuk meningkatkan produksi pertanian guna mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan. Hal tersebut tak lepas dari upaya pemerintah mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan dengan cara membangun dan merehabilitasi infrastruktur irigasi termasuk bendungan dan jaringan irigasi yang tersebar di seluruh Tanah Air.
"Ini untuk memastikan ketersediaan air bagi sawah para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian kita," ucap Jokowi.
Lebih jauh, Kepala Negara memastikan pemerintah pusat sampai pemerintah provinsi dan kabupaten/kota perlu terus membangun dan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi jaringan irigasi untuk pemulihan sektor pertanian termasuk daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
"Rehabilitasi daerah irigasi Gumbasa telah dimulai tahun 2016 dengan melewati perjalanan panjang kemudian terjadi bencana 2018 dan alhamdulillah akhirnya tahun ini selesai," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan sarana itu akan mengoptimalkan daerah pelayanan seluas 8.180 hektare persawahan dan meningkatkan indeks pertanian dari semula 149 persen menjadi 300 persen dan itu hampir dua kali lipat.
Ia berharap rehabilitasi dan rekonstruksi daerah irigasi Gumbasa tersebut bakal menggenjot produktivitas pertanian nasional, mendukung keamanan ketahanan dan kedaulatan pangan. "Serta meningkatkan kesejahteraan petani," tutur Jokowi.
Pilihan Editor: Rute Kapal Palu-IKN Dibuka, Jokowi Ungkap Nilai Bahan Bangunan Dikirim dari Sulteng: Bukan Miliar, tapi Triliunan