TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pengembangan usaha melalui perbankan digital (digital banking) dalam momentum ulang tahun ke-71 hari ini, Rabu, 5 Juli 2017. BNI tengah mengembangkan beberapa layanan berbasis fintech untuk segera diluncurkan dalam paruh kedua tahun ini.
"Yang pasti kami ingin terus meningkatkan layanan melalui digital banking. Karena perkembangan teknologi, layanan kami perbaharui dengan yang lebih baru, lebih canggih, lebih mudah," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di sela acara ulang tahun bank pelat merah tersebut di Kantor Pusat BNI, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juli 2017.
Baca: Perbankan Antisipasi Serangan WannaCry, Ini yang Dilakukan BNI
Dalam acara bertema 'Peningkatan Kinerja melalui Digital Banking', Achmad menyampaikan, BNI tengah melakukan transformasi menjadi institusi keuangan digital nasional yang mumpuni. Berbagai produk digital telah dikembangkan BNI, di antaranya BNI UnikQu, BNI Digital Loan, dashboard bansos, Agen46 BNI, hingga BNI Digital ChatBot dan BNI Mine yang tengah diluncurkan terbatas tadi pagi.
Direktur Perencanaan & Operasional BNI Bob Tyasika Ananta menjelaskan kemudahan yang akan didapat masyarakat dengan dua layanan baru yang tengah dikembangkan BNI.
Simak: Tap Cash BNI Bisa Digunakan untuk Transaksi Tol Non Tunai
Aplikasi BNI Mine menyematkan fitur dasar perbankan berbasis uang elektronik. Pengguna dapat melakukan transfer juga transaksi seperti pembayaran pulsa dan listrik. "Kalau mobile banking kan harus nasabahnya BNI, kalau Mine ini tidak. Cukup unduh saja," ujarnya.
BNI mencanangkan aplikasi yang masih dalam purwarupa internal ini terkoneksi ke korporasi dan komunitas. Aplikasi juga bisa digunakan pada merchant yang bekerja sama. Ia mengakui ke depan, harus diantisipasi era dimana EDC akan disokong oleh metode push payment lewat ponsel yang lebih mudah. Ini, jelas Bob, akan berimbas pada peningkatan dana pihak ketiga (DPK) BNI.
Achmad memaparkan, upaya BNI untuk melakukan digitalisasi layanan juga didorong kebutuhan dan keinginan nasabah. "Nasabah kami sudah banyak yang mengalami perubahan, perlu kami antisipasi. Di sini, digital banking menjadi kunci atau strategi utama kami. Peningkatan bisnis harus didukung peningkatan layanan," ujarnya.
BNI juga menggandeng beberapa startup fintech untuk pengembangan layanan bersama. Tak kurang dari 10 startup dan inkubator bisnis terkait sudah bekerja sama dengan BNI, seperti Go-Pay, Plug and Play, dan DIMO. Beberapa startup lain, ujar Achmad, tengah dievaluasi.
"Kerja sama dengan fintech kami cari yang win-win saja. Budget kami masih ada, capital expenditure kami antara Rp 3-4 triliun per tahun. Baik untuk yang IT maupun yang non-IT," jelasnya.
AGHNIADI