TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Semarang Batang (PT JSB) sebagai operator jalan darurat dari Batang hingga Semarang menyiapkan tujuh mobil tangki air untuk melakukan penyiraman air di sepanjang jalur mudik itu. Penyiraman air di tol yang belum jadi itu untuk meminimalkan debu tebal yang dapat mengganggu pandangan pengemudi.
Saat ini, jalan fungsional yang membentang hingga Gringsing itu masih memiliki titik-titik rawan debu lantaran masih dalam proses konstruksi, sehingga dikhawatirkan mengganggu pandangan pemudik selama perjalanan dan membahayakan keselamatan pemudik.
Baca: Mudik Lebaran, Polda Sumatera Barat Turunkan 3.268 Personel
“Jalan darurat Batang-Semarang merupakan jalan yang bersifat darurat dan sementara. Dibuka untuk membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di Pantura selama arus mudik Lebaran. Namun yang perlu digarisbawahi adalah kondisi jalan darurat masih dalam tahap pengerjaan proyek,” ujar Humas PT JSB Iwan Abrianto dalam rilisnya, Kamis, 22 Juni 2017.
Hingga kemarin, 21 Juni 2017, kata Iwan, lalu lintas yang melewati jalan darurat Batang-Gringsing mencapai sekitar 350 kendaraan per 15 menit.
Simak: Mudik Lebaran: Jumlah Mobil Pribadi Melonjak, Angkutan Umum Turun
Jalan darurat ini bakal ditutup setiap hari mulai pukul 18.00, kecuali diperlukan untuk mengurai kepadatan di Jalur Pantai Utara yang dikhawatirkan berdampak pada panjangnya antrean di akses keluar Brebes.
CAESAR AKBAR | WAWAN PRIYANTO
Video Terkait:
Puncak Arus Mudik Akses Tol Solo-Ngawi Diperkirakan Jumat Pagi