TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menggelar empat kali simulasi untuk mempersiapkan arus mudik Lebaran 2017. Menurut dia, pemerintah pusat banyak membantunya dalam persiapan tersebut, seperti memperbaiki infrastruktur dan membuka jaln tol fungsional.
"Apakah itu cukup? Tidak. Diperkirakan, macetnya Brebes akan bergeser ke Kaligangsa," kata Ganjar dalam Forum Perhubungan di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu, 11 Juni 2017.
Untuk itu, Ganjar telah menginstruksikan para bupati dan wali kota yang daerahnya dilewati arus mudik, seperti Brebes, Pemalang, Pekalongan, dan Batang untuk membuat jalur alternatif. "Dan jalannya diperbaiki. Sekarang jalannya bagus, mulus betul," ujarnya.
Baca:
Menhub Tuding Perusahaan Otobus Penyebab Terminal Indihiang Sepi
Ekspor Perhiasan, Bali Kantongi Devisa US$ 4,4 Juta
BI Maluku Utara Siapkan Rp 700 Miliar untuk Uang Baru Lebaran
Ganjar juga akan mengoperasikan motor ambulance saat arus mudik mendatang. Selain itu, dia meminta Polri, TNI, dan tim SAR untuk menyiagakan helikopter. "Uji coba kemarin, memang tidak sepadat Lebaran, tapi beres semua. Tidak ada yang tidak ter-cover," tuturnya.
Untuk bahan bakar minyak (BBM), menurut Ganjar, ia telah berdiskusi dengan PT Pertamina (Persero). Pertamina pun telah bernegosiasi dengan polisi agar diizinkan melakukan contra flow menggunakan truk. "Kemudian, orang antri di Pertamina maksimum dua jalur, aman," katanya.
Tahun lalu, Ganjar menuturkan, macet juga disebabkan oleh pasar tumpah. Untuk itu, dia meminta Satpol PP dan para bupati untuk menertibkanya. "Di Pantura cukup banyak, di Brebes, Pemalang, Pekalongan, Batang, itu titik-titik rawan (pasar tumpah)," ujarnya.
Ganjar menambahkan, macet merupakan salah satu eksotisme mudik. "Kenapa saya bilang begitu? Agar mereka yang mudik siap macet. Catatannya, mobil sehat. Setelah itu, orangnya sehat enggak, manajemen dia bener enggak, seperti logistiknya, kondisinya, dan lain-Iain," kata Ganjar.
ANGELINA ANJAR SAWITRI