Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akademisi Dorong Pemerintah Lakukan Terobosan Reforma Agraria

image-gnews
Petani menggarap lahan pertanian kentang yang ditumpangsari dengan bawang di Desa Argosari, Senduro, Lumajang, Jawa Timur, 30 Januari 2016. Material vulkanik berupa abu menyebabkan sedikitnya 3.000 hektar (ha) lahan pertanian yang ditanami sayur-mayur rusak di wilayah Kabupaten Probolinggo, Lumajang, dan Malang  mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. ANTARA/Seno
Petani menggarap lahan pertanian kentang yang ditumpangsari dengan bawang di Desa Argosari, Senduro, Lumajang, Jawa Timur, 30 Januari 2016. Material vulkanik berupa abu menyebabkan sedikitnya 3.000 hektar (ha) lahan pertanian yang ditanami sayur-mayur rusak di wilayah Kabupaten Probolinggo, Lumajang, dan Malang mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. ANTARA/Seno
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan San Afri Awang menganjurkan pemerintah untuk melakukan terobosan-terobosan percepatan kebijakan guna mencapai target reforma agraria yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Baca: Rakyat Miskin, Jokowi: Reforma Agraria dan Pemerataan Ekonomi

“Sebenarnya, kalau dalam kondisi normal, peraturan itu tidak njelimet. Artinya masih bisa dikerjakan sesuai target. Tapi, kalau kita punya target besar, ya peraturan itu juga harus bisa mendukung mencapai itu,” kata Akademisi asal Universitas Gajah Mada itu di Gedung Manggala Wanabakti, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Juni 2017.

Menurut dia, selama ini kebijakan yang ada terlalu prosedural dan memakan waktu yang lama. “Misalnya kita ada 7000 hektare tanah untuk di tanah objek reforma agraria. Kalau dengan manual misalnya kita kumpulkan dulu orangnya mana, lalu kita ikuti prosedur yang kita punya, maka bakal makan waktu yang lebih lama. Paling hanya 2000 hektare saja yang tercapai,” ucapnya.

San Afrie juga menyoroti kebijakan pemerintah mengenai pekerjaan-pekerjaan terkait reforma agraria ini terlalu banyak dipegang oleh pemerintah pusat. Padahal, menurut dia, pemerintah desa jauh lebih dekat dengan objek-objek reforma agraria.

“Ketika kita serahkan ini pada desa, maka entitas desa itu sendiri yang akan menerima penyerahan itu. Kan kalau sesuai teori, pembangunan itu harus diberikan kepada lokasi terdekat dari pembangunan itu dan lokasi terdekat kan desa,” kata dia.

Memang, menurut dia, desa pun masih terklasifikasikan lagi ke beberapa jenis yakni desa yang telah siap, desa yang setengah siap, dan desa yang sama sekali belum siap. Dia berujar agar pemerintah mendahulukan desa-desa yang telah siap. “Sehingga target pemerintah yang 4,1 hektare (Tanah Objek Reforma Agraria) dan 12,7 hektare (Perhutanan Sosial) bisa terkejar,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia juga mengusulkan pemerintah membentuk badan otoritas untuk reforma agraria sebagai terobosan lain untuk mencapai target reforma agraria itu. Sebab, dia menialai dengan begitu badan ini dapat menghilangkan ego-ego sektoral lantaran berada langsung di bawah Presiden.

Lagipula, kata dia, program reforma agraria ini sebenarnya juga resolusi dari konflik agraria yang kerap terjadi. “Kelebihan TORA ini ketika sudah kita sudah alokasikan dan SK-kan, lalu dapat dukungan dari presiden, maka konflik otomatis akan selesai. Tidak perlu lagi pakai tahapan untuk selesaikan konflik,” ucapnya.

Dia menegaskan, bila tidak menyerahkan program ini kepada para kepala desa, maka dia ragu target yang dipasang pemerintah dapat tercapai. Sebab, kata dia, berkaca pada pemerintahan Presiden Soekarno yang telah melakukan reforma agraria terhadap 1,3 juta hektare tanah, sampai sekarang belum setengahnya rampung dalam hal registrasi.

Simak: Petani Teluk Jambe Memprotes Reformasi Agraria Jokowi

“Saya ingat itu tanahnya dan dokumennya ada, tapi catatannya belum selesai sampai sekarang. Bayangkan, itu 1,3 juta hektare dari tahun 1950an pertengahan lho. Bagaimana yang target ini bisa selesai kalau kita enggak bicara terobosan-terobosan,” ujar dia.

CAESAR AKBAR | WAWAN PRIYANTO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

22 Februari 2024

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  sebelum dilantik oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Hadi Tjahjanto dilantik menjadi Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md yang mengundurkan diri karena menjadi cawapres 2024. Sementara AHY menggantikan posisi Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). TEMPO/Subekti.
AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

Walhi mengatakan pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN semakin menunjukkan bahwa mekanisme pengangkatan menteri di RI masih jauh dari harapan.


Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

24 Desember 2023

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD saat memberikan pemaparan pada debat perdana calon wakil presiden untuk pemilu 2024 di Jakarta Conventiom Center (JCC), Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023. Debat cawapres kali ini mengangkat tema soal ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

Cawapres Mahfud MD menyebut land reform bukan sekadar bagi-bagi sertifikat tanah. Apa itu land reform, bagaimana penerapannya di Indonesia?


Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

15 Maret 2023

Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

UU Otsus merupakan wujud keseriusan negara untuk Masyarakat Adat di Papua


KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

26 Januari 2023

Presiden Jokowi usai membuka Rakernas BKKBN di Jakarta Timur, Rabu, 25 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika sebut rezim pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi gagal melakukan agenda reforma agraria.


Jokowi Didesak Turun Tangan Selesaikan Konflik Lahan Pertanian di Deli Serdang

14 Oktober 2022

Kelompok buruh, petani, dan mahasiswa saat melakukan aksi menolak Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja di depan gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 16 Juli. Massa aksi meminta DPR segera menjalankan TAP MPR IX/2001 untuk menyelesaikan tumpang tindih regulasi di sektor agraria dan sumber daya alam (SDA). Meminta pemerintah segera menuntaskan konflik agraria, memastikan aparat keamanan dan perusahaan (swasta dan BUMN) segera menghentikan tindakan-tindakan intimidatif, represif dan usaha-usaha kriminalisasi di wilayah-wilayah konflik agraria, teror, kekerasan dan kriminalisasi terhadap petani dan masyarakat adat di tengah pandemi saat ini. Pemerintah juga diminta bersungguh-sungguh memastikan sentra-sentra produksi pertanian, pangan, perkebunan dan peternakan dilindungi negara, terutama saat krisis akibat pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Subekti.
Jokowi Didesak Turun Tangan Selesaikan Konflik Lahan Pertanian di Deli Serdang

KPA meminta Jokowi segera mengadakan rapat terbatas dan memanggil para menteri serta pimpinan lembaga yang berwenang.


Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Aman, Ada Pasukan Basmallah, Polda Metro: Alhamdulillah

28 September 2022

Massa aksi aliansi dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi unjuk rasa di halaman depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 27 September 2022. Selain menolak kenaikan harga BBM, demo BEM SI itu sekaligus dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar
Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Aman, Ada Pasukan Basmallah, Polda Metro: Alhamdulillah

Polda Metro Jaya menyebut demo tolak kenaikan BBM dari berbagai elemen masyarakat di Jakarta berlangsung aman.


Aspirasinya Tak Ditanggapi, Serikat Petani Ancam Lakukan Reforma Agraria Versi Rakyat

24 September 2022

Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia menggelar aksi demonstrasi di area Patung Kuda, Jalan Medan Medeka Barat, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 24 September 2022. TEMPO/Khory Alfarizi
Aspirasinya Tak Ditanggapi, Serikat Petani Ancam Lakukan Reforma Agraria Versi Rakyat

Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar demo Hari Tani Nasional di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.


Derita Petani Indonesia Karena UU Cipta Kerja, Kini Harga BBM Naik Bikin Pupuk Semakin Mahal

24 September 2022

Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia menggelar aksi demonstrasi di area Patung Kuda, Jalan Medan Medeka Barat, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 24 September 2022. TEMPO/Khory Alfarizi
Derita Petani Indonesia Karena UU Cipta Kerja, Kini Harga BBM Naik Bikin Pupuk Semakin Mahal

Derita petani Indonesia karena pupuk semakin mahal karena harga BBM naik. Disaat yang sama tidak ada jaminan harga produk pertanian.


Lahan Redistribusi dari Jokowi untuk Petani di Pancawati Banyak yang Alih Fungsi

30 Juni 2022

Kondisi lahan milik atau SHM atas nama warga yang dipersoalkan kepada DPRD, banyak berubah fungsi. Harusnya menjadi lahan perkebunan atau pertanian, berubah menjadi banyak bangunan villa dan resort serta cafe di Desa Pancawati, Caringin, Kabupaten Bogor. Dok. Istimewa
Lahan Redistribusi dari Jokowi untuk Petani di Pancawati Banyak yang Alih Fungsi

Enam tahun sejak lahan redistribusi dibagikan Presiden Jokowi pada 2016 lalu, para petani mengaku belum menguasai SHM bahkan melihatnya.


Jokowi Dikabarkan Reshuffle Menteri ATR, PR Pemberantasan Mafia Tanah Menanti

15 Juni 2022

Presiden Jokowi (kelima kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020. Video rekaman pidato Jokowi ini baru diunggah ke YouTube resmi Sekretariat Presiden kemarin, Ahad, 29 Juni 2020, atau sepuluh hari setelah pidato itu disampaikan langsung. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/Pool
Jokowi Dikabarkan Reshuffle Menteri ATR, PR Pemberantasan Mafia Tanah Menanti

Mantan panglima TNI, Hadi Tjahjanto, dikabarkan bakal dilantik sebagai Menteri ATR/BPN dalam reshuffle hari ini.