Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Indonesia: 2 Rencana The Fed Akan Pengaruhi Ekonomi Nasional  

image-gnews
Erwin Rijanto sebelum mengucap sumpah jabatan sebagai Deputi Gubernur BI dihadapan ketua Mahkamah Agung di gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Jakarta, 17 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Erwin Rijanto sebelum mengucap sumpah jabatan sebagai Deputi Gubernur BI dihadapan ketua Mahkamah Agung di gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Jakarta, 17 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, KUTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto menyebutkan sedikitnya ada dua risiko likuiditas global dari kebijakan perekonomian Amerika Serikat. Dua risiko itu yakni rencana Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi pada tahun ini dan rencana normalisasi neraca (balance sheet) Amerika.

Menurut Erwin, kebijakan tersebut bakal mempengaruhi kondisi perekonomian nasional, terutama jika perbankan dan korporasi terlalu banyak berutang ke luar negeri. “Dulu, Amerika mengatasi masalah krisis dengan melakukan quantitative easing. Kalau balance sheet dikeluarkan kembali, otomatis mereka akan melepas surat berharga yang dimiliki The Fed,” tuturnya dalam seminar nasional Stabilitas Sistem Keuangan di Kuta, Bali, Kamis, 4 Mei 2017.

Baca: Risalah The Fed Dorong Saham Wall Street Turun

Ketika Amerika menjalankan kebijakan tersebut, likuiditas global akan mengering karena semua dana investor masuk ke Negeri Abang Sam itu. Untuk memitigasi risiko tersebut, BI telah menempuh sejumlah langkah.

Di antaranya mengeluarkan ketentuan soal kehati-hatian dalam mengajukan pinjaman luar negeri. Menurut BI, yang boleh meminjam utang luar negeri hanyalah perusahaan dengan peringkat baik. "Dan untuk jumlah pinjaman tertentu harus melakukan lindung nilai (hedging),” katanya.

Baca: Ketidakpastian Berakhir, The Fed Naikkan Suku Bunga 25 Basis Poin

Namun BI meminta tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan sehubungan dengan dampak kebijakan ekonomi Amerika tersebut. Terlebih, kondisi perekonomian domestik kini sudah lebih kuat dan stabil. “Beberapa kali The Fed menaikkan suku bunga. BI enggak perlu ikut mengubah 7 Days Repo Rate. Kurs menjadi turun karena capital inflow yang malah meningkat,” ujarnya.

Bank Indonesia mencatat dana cadangan perbankan nasional di bank sentral mencapai Rp 430 triliun. Erwin mengatakan tingginya dana cadangan menjadi indikasi likuiditas perbankan masih longgar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dari operasi moneter yang kami lakukan, jumlah dana yang ditanam perbankan di BI sekarang sekitar Rp 430 triliun cadangannya,” ucapnya. Menurut Erwin, likuiditas perbankan yang masih longgar juga terlihat dari rasio kecukupan modal (CAR) yang berada di level 22-23 persen. Minimal rasio kecukupan modal perbankan saat ini berada di level 8 persen.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Filianingsih Hendarta mengatakan status stabilitas sistem keuangan di bawah protokol manajemen krisis BI saat ini masih sangat aman. Indikator dalam protokol itu, antara lain tekanan nilai tukar rupiah dan stabilitas sistem keuangan. “Semua statusnya masih hijau,” ujarnya.

Fili mengatakan, jika dibanding likuiditas perbankan negara lain, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, perbankan Indonesia sangat memadai. Menurut dia, salah satu ketentuan terbaru BI untuk memudahkan perbankan mengelola likuiditas adalah menetapkan giro wajib minimum (GWM) averaging pada Juli mendatang.

Saat ini, perbankan wajib menyetorkan GWM senilai 6,5 persen kepada BI, dan 1,5 persen dari jumlah itu akan diberikan kewenangan mengatur secara rata-rata.

Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan menuturkan berdasarkan pantauan LPS terhadap 62 bank umum pada kuartal pertama 2017, suku bunga rata-rata sudah menurun hingga 9 basis point (bps). Sedangkan suku bunga maksimum turun 12 bps.
 
Pada kuartal kedua, suku bunga mulai turun hingga 1 bps untuk kedua suku bunga tersebut. “Likuiditas perbankan relatif longgar walau kita memantau ada segmentasi likuiditas," ujarnya.

Berdasarkan pantauan LPS, suku bunga simpanan di bank umum kelompok usaha 1 (Buku 1) alias bank kecil agak mengetat. Sedangkan suku bunga simpanan di bank Buku 2, 3, dan 4 lebih longgar.

GHOIDA RAHMAH | KHAIRUL ANAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 jam lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

21 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

21 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

21 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

23 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

1 hari lalu

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi di Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu (20/4/2024). Foto : Oji/Novel
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

1 hari lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

1 hari lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

1 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.