Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Direktorat Pajak Prediksi Penerimaan Pajak Barang Mewah Stagnan

image-gnews
REUTERS/Sean Yong
REUTERS/Sean Yong
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan pihaknya memproyeksi tak ada target pertumbuhan di sektor penerimaan pajak pertambahan nilai barang mewah di tahun 2017.

Menurutnya, realisasi PPnBM tahun 2016 sebesar kurang lebih Rp 15 triliun akan menjadi patokan penerimaan tahun ini. "Tidak ada tambahan ataupun pengurangan," kata Hestu, Rabu, 8 Maret 2017.

Menurut dia laju perekonomian yang cenderung stabil membuat proyeksi PPnBM tak muluk-muluk. Karena itu juga pemerintah memutuskan untuk tak menaikan tarif pajak tahun ini. Sebab, tarif pajak juga mencerminkan tingkat daya beli yang ada di lapangan.

Baca: Menteri Airlangga : Kaltara akan Jadi Pusat Pemurnian Mineral

Sebagai langkah untuk sedikit meningkatkan realisasi, Kementerian Keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35 tahun 2017. Pembaharuan dari aturan yang dikeluarkan 2015 lalu merevisi kode HS dari 10 digit menjadi 8 digit lantaran ada perubahan kode yang digunakan Direktorat Bea Cukai. "Agar administrasinya mudah, ada potensi kenaikan impor kapal pesiar dan yacht," kata Yoga.

Direktur Eksekutif for Indonesia Taxation Analysis Yustinus Prastowo mengatakan revisi lanjutan ihwal pajak penerimaan barang mewah tersebut setidaknya cukup untuk mempertahankan realisasi tahun lalu. Musababnya PMK Nomor 35 Tahun 2017 yang diterbitkan akhir Februari lalu merevisi kode HS mengikuti perubahaan regulasi Asia Tenggara. Menurutnya, jika pemerintah tak segera merevisi kode HS tersebut, barang impor mewah takkan bisa masuk ke Indonesia.

Simak: Karyawan Freeport Mengadu ke DPR, Begini Respons Fadli Zon

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yustinus mengatakan menyasar pajak ke orang-orang tergolong mampu merupakan langkah ekstensitikasi pajak yang wajar sebagai langkah ekstensifikasi jangka panjang. Musababnya kala kini penerimaan negara banyak jebol lantaran jeleknya sistem perpajakan dan mudahnya kongkalikong petugas dengan wajib wajak. "Tapi perlu ada redesign sistem informasi, organisasi, sumber daya manusia, dan peraturan yang lebih baik dari yang ada sekarang," kata dia.

Berdasarkan data pemerintah, tarif pajak barang mewah sebesar 20-75 persen cukup ampuh meningkatkan penerimaan pajak tahun 2016. Sepanjang tahun lalu, realisasi PPnBM tumbuh lebih dari 30 persen dari tahun 2015. Rinciannya PPnBM dalam negeri tumbuh dari Rp 7,5 triliun menjadi Rp 10 triliun. Begitu juga dengan PPnBM impor yang tumbuh dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 4 triliun dan PPN/PPnBM lainnya yang tumbuh menjadi Rp 350 miliar dari Rp 223 miliar.

Simak: Arab Saudi-Indonesia Sepakati Penerbangan Unlimited

Analis pasar modal dari Asjaya Indosurya William Surya mengatakan pasar hunian mewah juga berpeluang tumbuh. Menurutnya ada lebih dari 170 juta warga Indonesia yang berada diusia produktif. Begitu pula tren kebutuhan menyewa eksekutif asing perusahan lokal yang terus menanjak. "Meski ketimpangan di Indonesia tinggi, tetap saja secara jumlah itu amat besar," kata dia.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan pemerintah takkan mengintervensi industri properti. Sistem pasar, kata Sofyan, akan dilepas sesuai dengan tren dan kemampuan swasta dan permintaan masyarakat. "Pemerintah amat pro bisnis," kata dia kepada Tempo beberapa waktu lalu. Untuk mengatasi pelebaran kesenjangan, pemerintah membangun jutaan rumah rakyat dan akan segera meluncurkan paket kebijakan reforma agraria yang menyediakan lahan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.

GHOIDA RAHMAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 jam lalu

Ada banyak manfaat perdagangan internasional untuk masyarakat dan negara. Di antaranya bisa menggerakan perekonomian dan membuka lapangan kerja. Foto: Canva
Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

7 jam lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

12 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2024. Instagram
Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.


Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

14 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh


Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.


Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengunjungi kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada 27 April 2024. Instagram
Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.


Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan Satyalencana kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam acara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII  tahun 2024 di Surabaya, Jawa Timur Kamis 25 April 2024. Humas Pemkot Surabaya
Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.


Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.


Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.


Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Annisa Febiola.
Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.