TEMPO.CO, Jenewa - Negara-negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) menunjuk kembali Roberto Carvalho de Azevedo menjadi direktur jenderal untuk masa jabatan empat tahun kedua.
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan Dewan Umum WTO di Jenewa, Swiss, pada Selasa, 28 Februari 2017, waktu setempat.
Baca: WTO Puji Cara Jokowi Reformasi Ekonomi
Azevedo telah menyatakan kesediaannya menjabat untuk masa jabatan kedua dalam sebuah surat kepada anggota WTO pada 3 November 2016 dalam proses awal seleksi. Dia merupakan calon tunggal direktur jenderal ketika seleksi ditutup pada 31 Desember 2016. Azevedo pernah berkunjung ke Indonesia untuk menemui Presiden Joko Widodo tahun lalu.
Dalam ucapan terima kasih kepada anggota-anggota atas dukungan mereka, seperti dilaporkan Xinhua, Azevedo mengaku percaya WTO, "Berada di jalan yang benar. Kami telah mencapai banyak kesepakatan selama beberapa tahun terakhir. WTO lebih kuat hari ini daripada tahun 2013."
Sebuah tonggak utama bagi sistem perdagangan global tercapai pada 22 Februari 2017, ketika kesepakatan multilateral pertama berkesimpulan dalam sejarah 21 tahun WTO mulai berlaku.
Simak: Hasil Laporan Menteri Enggar kepada Jokowi Soal Putusan WTO
Dalam menerima empat ratifikasi lebih untuk Perjanjian Fasilitasi Perdagangan (TFA), WTO telah memperoleh dua pertiga penerimaan perjanjian dari 164 anggotanya yang diperlukan untuk membuat TFA berlaku. "Dampak ini akan lebih besar daripada penghapusan semua tarif yang ada di seluruh dunia," ucap Azevedo. "TFA adalah reformasi terbesar perdagangan global abad ini."
Azevedo pun menegaskan, WTO dapat berbuat jauh lebih banyak, terutama untuk para pemain yang lebih kecil dan mereka yang merasa terputus dari manfaat ekonomi perdagangan. "Kita harus membangun sistem perdagangan yang lebih inklusif," ujar Azevedo.
Azevedo lahir pada 3 Oktober 1957. Dia adalah diplomat dan perwakilan Brasil di WTO sejak 2008. Pada Mei 2013, ia terpilih menjadi Direktur Jenderal WTO menggantikan Pascal Lamy.
Azevedo pernah menduduki jabatan Wakil Kepala Staf Bidang Ekonomi untuk Menteri Luar Negeri Brasil pada 1995-1996, Kepala Unit Penyelesaian Sengketa (2001-2005), Direktur Departemen Urusan Ekonomi (2005-2006), serta Wakil Menteri Perekonomian dan Teknologi (2006-2008).
Azevedo menjadi salah satu negosiator kunci Brasil dalam masalah sengketa kapas Brasil-Amerika Serikat dan perselisihan perdagangan dengan negara-negara lain. Dia pun menjadi negosiator yang mewakili Brasil di Putaran Doha.
Azevedo bergabung dengan misi diplomatik Brasil pada 1984 dan bertugas di Kedutaan Brasil di Washington, DC, Amerika Serikat, tahun 1988-1991. Ia kemudian ditugaskan ke Montevideo pada 1992-1994 dan Jenewa tahun 1997-2001.
ANTARA | JOBPIE S.