TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mulai tahun ini akan melakukan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan bagi masyarakat daerah perbatasan. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop UKM Prakoso B.S. mengatakan kementeriannya ingin banyak UKM tumbuh berkembang di daerah tersebut.
"Bulan depan saya sudah mulai mengadakan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan di daerah perbatasan, karena memang daerah perbatasan ini tugas kita," kata Prakoso di Pontianak, Kalimantan Barat, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 25 Februari 2017.
Baca: Kementerian Koperasi Maksimalkan Koperasi dan UKM...
Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah yang disasar karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Menurut Prakoso, daerah ini memiliki kelompok usaha strategis mikro yang bergerak di bidang kuliner sehingga mereka perlu dilatih supaya naik kelas.
"Di Kalbar agak beda. Kebanyakan masyarakat umum dan mahasiswa, kelompok-kelompok strategis. Mereka itu sebagian sudah punya usaha mikro sekarang kami ingin angkat jadi kecil, khusus di sana," kata Prakoso.
Kemenkop UKM juga mendorong Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di tingkat kabupaten atau kota rutin menggelar pelatihan. Dengan upaya yang dilakukan bersama-sama, kata Prakoso, diharapkan angka pertumbuhan pelaku usaha di Tanah Air bisa melebihi 2 persen.
"Dia (pelaku usaha) sudah harus meningkatkan diri dari yang tadinya hanya skala mikro menjadi kecil, kemudian kecil ke menengah,” ucap Prakoso. Kementerian juga berkoordinasi dengan dinas supaya pelaku usaha lebih giat mengikuti pelatihan.
Kemenkop UKM telah menyelenggarakan diklat atau pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Pontianak pada 22-25 Februari 2017. Pelatihan ini diikuti 260 peserta dari anggota dan pengurus koperasi serta pelaku UKM.
Simak: Inkumben Tak Lolos Pansel OJK, Indef Nilai Sinyal Penyegaran
Dalam acara itu, ada pelatihan kewirausahaan bagi gerakan koperasi yang diikuti 40 orang, pelatihan kewirausahaan bagi perempuan yang juga diikuti 40 orang. Lalu ada pemasyarakatan kewirausahaan sebanyak 150 orang serta pelatihan akuntansi koperasi dan pelaporan penyusunan keuangan diikuti 30 peserta.
Asisten Deputi Penelitian dan Pengkajian KUMKM Christin mengatakan tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru serta mengubah mindset pemuda dan masyarakat dari job seeker alias pencari kerja menjadi job creater (pencipta lapangan pekerjaan).
"Tujuan lain yakni kami ingin memberikan pengetahuan dan wawasan peserta tentang langkah-langkah dalam berwirausaha dan memotivasi para peserta untuk terus memiliki jiwa kewirausahaan," kata Christin.
REZKI ALVIONITASARI