TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat, dapat selesai pada 2019. Dua bendungan ini dibangun untuk mengendalikan banjir di Jakarta.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso mengatakan proses pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kedua bendungan itu tengah dilakukan.
"Saat ini masih dalam proses pembebasan lahan, kontrak sudah, desain masih dalam prosesnya targetnya 2019 selesai," ujarnya saat peninjauan kondisi banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Selasa, 21 Februari 2017.
Baca: Perempuan Ini Histeris Terjebak Banjir di Exit Tol Cikunir
Pembangunan kedua bendungan ini membutuhkan biaya Rp 950 miliar. Luas lahan Bendungan Ciawi 89,42 hektare dan Sukamahi 49,82 hektare.
Bendungan Ciawi dan Sukamahi memiliki fungsi yang berbeda dengan bendungan lain, yakni dibangun khusus untuk pengendali banjir.
"Pada musim kering ya, kering bendungannya. Pada musim hujan sebagai penampung sementara air. Air yang turun dari hulu kami tahan, tidak akan masuk ke Jakarta, kemudian kalau di Jakarta, sungainya sudah mulai surut, bendungan kami alirkan. Bendungan ini menahan sementara debit banjir. Prinsipnya seperti ceret," tutur Imam.
Baca: Anies Bilang Program Banjir DKI Gagal, Ini Jawaban Ahok
Dengan adanya kedua bendungan itu, banjir di Jabodetabek bisa berkurang, tapi tetap bergantung pada curah hujan yang terjadi.
"Tergantung curah hujan tinggi atau tidak. Kalau curah hujannya seperti tadi pagi, ya, akan banjir, tapi tidak tinggi dan hanya sebentar, cepat surut," kata Imam.
Untuk mengatasi banjir di wilayah Jakarta, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan normalisasi Kali Ciliwung dan Kali Sunter. Namun normalisasi masih belum selesai karena permasalahan pembebasan lahan.
"Kami sharing dengan pemda untuk normalisasi, di mana pembebasan lahan dilakukan dengan pemda setempat," ucap Imam.
Baca: Banjir di Cipinang, Ahok: Normalisasi Sungai Baru 40 Persen
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWS) T. Iskandar menuturkan, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 54 titik banjir di Jakarta.
"Dulu titik banjir mencapai 2.100 titik, lalu turun 400 titik, turun 80 titik. Sekarang 80 titik yang saat ini tengah kami tangani. Rilis BNPB saat ini terdapat 54 titik genangan," ujarnya.
BISNIS.COM