TEMPO.CO, Jakarta - Produk udang dari Indonesia berhasil mengalahkan produk sejenis dari negara lain untuk menjadi pilihan utama di Amerika Serikat.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo.
"Tiga tahun terakhir, ekspor udang ke Amerika dikuasai India, tapi pada 2016, ekspor udang dari Indonesia nomor satu di Amerika," kata Nilanto di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin, 28 November 2016.
Menurut dia, udang juga merupakan komoditas utama dari sektor kelautan dan perikanan di Indonesia yang diekspor ke berbagai negara.
Selain ke Amerika, pasar potensial untuk komoditas udang Indonesia ke negara-negara Uni Eropa dan Cina.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor komoditas udang menunjukkan kecenderungan yang meningkat pada 2015-2016, yaitu peningkatan 6,84 persen dilihat dari volume dan naik 3,75 persen dilihat dari nilai komoditas.
Selain itu, ekspor ke Amerika pada periode yang sama juga meningkat hingga 13,4 persen, atau lebih tinggi daripada sasaran ekspor tradisional lain, seperti Cina (naik 6,4 persen), Uni Eropa (4 persen), Jepang (2,4 persen), dan negara-negara kawasan ASEAN (0,2 persen).
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengakui, masih ada permasalahan dalam pengembangan komoditas udang yang bisa berpotensi berdampak pada ekspor dari komoditas sektor kelautan dan perikanan.
"Yang jelas, untuk udang ada beberapa kendala, seperti penyakit," kata Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto di Jakarta, Selasa, 1 November 2016.
Menurut Slamet, untuk mengatasi dampak sejumlah penyakit yang menyerang udang, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Shrimp Club Indonesia (SCI) untuk roadshow ke sentra-sentra budi daya.
Dirjen Perikanan Budi Daya Shrimp Club Indonesia memaparkan, hal tersebut antara lain untuk membina para pembudi daya.