TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Senin, 24 Oktober 2016.
Rupiah ditutup terapresiasi 30 poin atau 0,23 persen ke level Rp 13.012 per dolar Amerika Serikat setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.000-Rp 13.053 per dolar AS.
Rupiah sebelumnya dibuka melemah walau tipis sebesar 0,03 persen atau 4 poin di Rp 13.046 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan pasar uang dipengaruhi penguatan harga komoditas.
Sementara itu dari dalam negeri, rupiah diperkuat sejumlah sentimen positif. “Sentimen positif domestik masih akan meminta rupiah yang lebih kuat, akan tetapi terlihat sentimen global yang masih belum stabil dengan kecenderungan negatif menjelang beberapa peristiwa penting global,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin, 24 Oktober 2016.
Sementara itu, Presiden The Fed wilayah San Francisco, John Williams, yang sebelumnya kembali menekankan pentingnya kenaikan suku bunga AS dalam waktu dekat tahun ini tidak mengerek indeks dolar menguat saat penutupan perdagangan rupiah.
US Dollar Index yang memantau pergerakan mata uang dolar AS terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,125 poin atau 0,13 persen ke 98,570 pada pukul 16.04 WIB.
Mata uang di Asia Tenggara seluruhnya menguat. Di samping rupiah, dolar Singapura terapresiasi 0,19 persen, baht Thailand menguat 0,40 persen, ringgit Malaysia naik 0,18 persen, dan peso Filipina menguat 0,09 persen.