Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Periode Tax Amnesty Tahap Pertama Tinggal 10 Hari Lagi  

image-gnews
Konglomerat dan pengusaha nasional pemilik Grup Lippo, James Riady, memberikan keterangan kepada awak media dalam keikutsertaannya menjadi peserta tax amnesty, di Kantor Pajak Pratama Wajib Pajak Besar I di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, 2 September 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Konglomerat dan pengusaha nasional pemilik Grup Lippo, James Riady, memberikan keterangan kepada awak media dalam keikutsertaannya menjadi peserta tax amnesty, di Kantor Pajak Pratama Wajib Pajak Besar I di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, 2 September 2016. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.COJakarta - Masa periode program pengampunan pajak tahap pertama akan berakhir pada 30 September 2016. Artinya, para wajib pajak yang belum melaporkan harta kekayaannya hanya memiliki waktu 10 hari untuk mendapatkan insentif pengampunan pajak (tax amnesty).

Pemerintah memberi insentif berupa potongan 2 persen dana tebusan untuk repatriasi dan deklarasi harta dalam negeri. Adapun insentif berupa dana tebusan sebesar 4 persen untuk deklarasi harta mereka yang berada di luar negeri.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan pemerintah tidak akan merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak dengan cara memperpanjang periode tersebut. Karena itu, ia mengimbau wajib pajak segera memanfaatkannya sebelum periode pertama berakhir.

“Semoga dalam akhir periode yang akan berlangsung sampai sepuluh hari ini benar-benar dimanfaatkan wajib pajak besar untuk segera mengikuti tax amnesty,” ujar Hestu di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 20 September 2016.

Menurut Hestu, periode pertama tax amnesty dengan memberikan tarif pembayaran dana tebusan sebesar 2 persen tidak menghilangkan kesempatan pengusaha untuk memanfaatkannya. Terlebih, surat pernyataan harta (SPH) untuk berpartisipasi dalam program tax amnesty itu bisa disampaikan ke kantor pajak sampai tiga kali, sehingga wajib pajak sebenarnya telah mendapatkan kelonggaran. 

Baca:
Kasus Kopi Maut: Gara-gara Ini Saksi Pembela Jessica Disoraki
Pengacara Anggap Saksi Jaksa Justru Untungkan Jessica
Jadi Tim Pemenangan Ahok, Nusron Wahid Bakal Digugat  
Saksi Ahli Jessica Serang Saksi Memberatkan

Misalnya, jika wajib pajak memiliki 1.000 item aset, mereka bisa menyampaikan sekitar 70 persen atau 700 item pada SPH pertama untuk mendapatkan tarif dana tebusan 2 persen. Setelah itu, 30 persen sisanya bisa disampaikan pada periode kedua, meski tarif sudah naik 3 persen. “Jadi memang opsinya sudah sangat baik, karena itu kami belum melihat adanya urgensi untuk mengganti Perpu (dengan memperpanjang periode pertama tax amnesty),” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hestu mengatakan, sesuai dengan yang diperkirakan Direktorat Jenderal Pajak, penerimaan dana tebusan serta pengakuan (deklarasi) dan repatriasi aset akan meningkat sampai akhir September. Sebab, wajib pajak tentunya tidak akan melewatkan tarif terendah. “Dari berbagai pemasukan melalui asosiasi pengusaha, mereka juga menyampaikan bahwa minggu ini dan minggu depan pengusaha besar akan mengikuti tax amnesty,” tuturnya.

Simak:
Kasus Kopi Maut: Gara-gara Ini Saksi Pembela Jessica Disoraki
Ternyata Ucapan Deddy Ini Bikin Mario Teguh Geli & Jengkel
Dihujat karena Dekat dengan Teuku Rassya, Prilly Latuconsina Bicara
Mario Teguh ke Deddy Corbuzier: Sebagai Laki Emang Mau Duel?
Menonton Mario Teguh di TV, Ini yang Dirasakan Kiswinar
KPK Sebut Kasus Irman Gusman Sangat Tercela, Ini Sebabnya

Namun, kata Hestu, Ditjen Pajak ogah mematok prediksi tentang estimasi perolehan dana tax amnesty karena besarnya penerimaan itu bergantung pada wajib pajak. Selain itu, tax amnesty berbeda dengan struktur penerimaan pajak rutin yang ditarik setiap tahun, sehingga kantor pajak juga tidak dapat memprediksi jumlah dana yang akan mereka terima. “Kami berharap semua aset, baik di dalam maupun di luar negeri, akan dideklarasi ataupun direpatriasi.”

Setelah periode pengampunan pajak tahap pertama berakhir, tarif tebusan yang ditetapkan pemerintah akan meningkat. Untuk periode tahap kedua, yakni Oktober-Desember, tarif dana tebusan untuk dana repatriasi dan deklarasi aset dalam negeri akan meningkat menjadi 3 persen serta tarif dana tebusan untuk deklarasi aset luar negeri akan menjadi 6 persen dari sebelumnya 4 persen.

DESTRIANITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

32 hari lalu

Calon Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama DPP PAN di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan buka puasa bersama pertama usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diputuskan oleh KPU dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 menjadi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.


Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

35 hari lalu

Petugas Pos Indonesia menunjukkan lembaran materai Rp10.000 yang dijual di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta, Senin, 1 Februari 2021. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan resmi mengeluarkan materai tempel baru Rp10.000 yang sudah dapat dibeli oleh masyarakat di kantor pos seluruh Indonesia. TEMPO/Tony Hartawan
Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara


Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

42 hari lalu

Terdakwa mantan pejabat eselon III kabag umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo, mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 8 Januari 2024. Majelis hakim menjatuhkan putusan terhadap terdakwa Rafael Alun Trisambodo, pidana penjara badan selama 14 tahun, membayar uang denda Rp.500 miliar subsider 3 bulan kurungan dan pidana tambahan membayar uang pengganti Rp.10.079.095.519 subsider 3 tahun kurungan. TEMPO/Imam Sukamto'
Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

Rafael Alun Trisambodo, bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dalam putusan banding tetap menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Dengan denda Rp 500 juta.


DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

5 Januari 2024

Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Kamis, 4 Maret 2021. TEMPO/Subekti.
DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

DJP Kemenkeu mencatat telah memungut pajak pertambahan nilai perdagangan melalui sistem elektronik alias pajak digital sebesar Rp 16,9 triliun pada akhir 2023.


KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

4 Januari 2024

Direktur Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu dan Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahanan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap tersangka Eko Darmanto, dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

KPK meyakini PN Jakpus akan menyatakan bersalah terdakwa eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo dalam pembacaan vonis.


Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

3 Januari 2024

 Koordinator IM57+ M Praswad. Wikipedia
Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengatakan jasa Rafael Alun sebagai abdi negara sudah terbayar melalui gaji dan fasilitas.


Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

12 Desember 2023

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 ketika ditemui usai acara Dialog Roadmap Perekonomian APINDO bersama Capres RI 2024-2029 di Menara Bank Mega Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusulkan supaya pajak diurus oleh lembaga yang langsung di bawah presiden.


Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

12 Desember 2023

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 dalam acara Dialog Roadmap Perekonomian APINDO bersama Capres RI 2024-2029 di Menara Bank Mega Tendean, Jakarta Selatan, pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengkritik implementasi sistem perpajakan di Indonesia yang menurutnya masih rumit.


2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

29 November 2023

Petugas Bea Cukai memberikan keterangan kepada media terkait permasalahan impor KTP dan NPWP dari Kamboja di Kantor Bea Cukai Jakarta, 10 Febuari 2017. kartu-kartu ini diduga akan digunakan untuk kejahatan perbankan. Tempo/Dian Triyuli Handoko
2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

Setelah tanggal 31 Desember 2023, masyarakat menggunakan NIK untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Begini caranya jadi NPWP