Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Petani Minta Pemerintah Setop Impor Tembakau

image-gnews
Petani memanen tembakau di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Juni 2016. TEMPO/Prima Mulia
Petani memanen tembakau di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Juni 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) meminta pemerintah untuk menyetop impor tembakau yang merugikan petani.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji  mengatakan, petani Indonesia masih sangat mampu untuk memproduksi tembakau sendiri, baik dari sisi lahan maupun sumber daya manusia.

"Oleh karena itu masyarakat petani sejak lama memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap terlalu longgar terhadap impor tembakau, hal yang dibutuhkan adalah kebijakan untuk melakukan intensifikasi tembakau," katanya, di Jakarta, Kamis (1 September 2016).

Menurut dia, sampai saat ini industri rokok adalah satu-satunya yang memiliki nilai tambah atau "added value" untuk Indonesia.

"Karena semua bahan baku rokok ada di sini. Anehnya, petani Indonesia tetap miskin karena industri rokok belum jadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Pihaknya berpendapat agar petani tembakau di Indonesia bisa sejahtera maka impor harus dihentikan.

Oleh karena itu pemerintah harus menaikkan cukai rokok setidaknya tiga kali lipat atau sampai 20 persen sebagai langkah untuk melindungi petani tembakau dan cengkih.

"Saya mengharapkan DPR untuk mendukung perjuangan kami dan menyampaikan ke pemerintah agar petani rokok bisa menikmati kesejahteraan di negeri ini," katanya.

Berdasarkan data Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), produksi rokok nasional pada 2015 tercatat sebanyak 360 miliar batang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, dibutuhkan pasokan tembakau pada kisaran 360 ribu ton (1 batang rokok = 1 gram tembakau).

Menurut data APTI, kapasitas produksi tembakau petani Indonesia pada 2015 mencapai 225.583 ton.

Artinya, kata dia, memang masih ada kebutuhan sekitar 175 ribu ton, yang kemudian ditutup pemerintah dengan mengimpor tembakau dari luar negeri, antara lain dari benua Amerika dan Tiongkok.

Mantan Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, Gamal Nasir mendukung langkah yang akan menghentikan impor tembakau.

"Petani tembakau perlu kita lindungi dengan cara menyetop impor tembakau. Jika ada impor wajib rekomondasi dari asosiasi petani tembakau dan Kementerian Pertanian," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari FPKB, Daniel Djohan berjanji akan menggalang dukungan semua pihak untuk menolak impor semua bahan baku rokok ("zero import") dan berbagai investasi asing di bidang rokok.

"Kami menolak semua jenis impor terkait rokok, termasuk investasi asing. Karena itu, kami meminta semua petani rokok dan cengkih untuk berada bersama menyukseskan hal ini dalam Rancangan Undang-Undang Pertembakauan," katanya.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Petani Tembakau Minta Kenaikan Tarif Cukai Rokok Berimbas Besar untuk Mereka

20 Agustus 2021

Iwan, 27 tahun, tengah melipat daun tembakau saat panen di kawasan dataran tinggi Kiarapayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 27 Februari 2021. Petani tembakau sendiri mengecam kenaikan tarif cukai rokok 12,5 persen yang berimbas pada daya serap tembakau di pasar setelah pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau rata-rata tertimbang sebesar 12,5% pada 1 Februari 2021. TEMPO/Prima Mulia
Petani Tembakau Minta Kenaikan Tarif Cukai Rokok Berimbas Besar untuk Mereka

Petani tembakau meminta sebagian dana bagi hasil cukai rokok itu bisa dimanfaatkan untuk melindungi produksi mereka.


Petani Minta Jokowi Atur Impor Tembakau dan Cukai Rokok

30 Oktober 2017

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi putrinya Kahiyang Ayu (kiri) memberikan keterangan pers terkait pesiapan pernikahan putrinya di kediaman pribadinya di Solo, Jawa Tengah, 29 Oktober 2017. Pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution akan dilangsungkan di dua kota, yakni Solo dan Medan. ANTARA FOTO/Handout/Setpres
Petani Minta Jokowi Atur Impor Tembakau dan Cukai Rokok

Asosiasi Petani Tembakau meminta Jokowi mengatur impor tembakau.


Produksi Tembakau Menurun, Industri Rokok Terpaksa Impor

31 Juli 2016

TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Produksi Tembakau Menurun, Industri Rokok Terpaksa Impor

Produksi tembakau selalu di bawah 200 ribu ton per tahun. Padahal permintaan berkisar 320 ribu ton.


Presiden Minta Impor Tembakau Dikurangi  

14 Juni 2016

TEMPO/Arif Wibowo
Presiden Minta Impor Tembakau Dikurangi  

Ada empat arahan Presiden terkait dengan FCTC, antara lain menaikkan cukai tembakau dan mempersempit ruang bagi perokok.


Impor Tembakau Jatim Meningkat 122 Persen  

2 Oktober 2014

Sejumlah pekerja melakukan sortasi bibit tembakau jenis Na Oosgt di lahan pembibitan desa Ajung, Jember, Jawa Timur, Senin (21/5). TEMPO/Fully Syafi
Impor Tembakau Jatim Meningkat 122 Persen  

"Ini harus ditelaah karena menggerus devisa kita."


Pabrik Rokok Jatim Impor Tembakau dari Cina

24 November 2011

Petani tembakau. TEMPO/Fully Syafi
Pabrik Rokok Jatim Impor Tembakau dari Cina

Khusus tembakau virginia masih kurang.


Deperindag Akan Turunkan Impor Tembakau

4 Juni 2004

Deperindag Akan Turunkan Impor Tembakau

Departemen Perindustrian dan Perdagangan akan menurunkan impor tembakau dalam waktu dekat.