TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki hari kesembilan puasa Ramadan 1437 Hijriah, harga cabai keriting di pasar tradisional di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, mengalami kenaikan hingga harganya mencapai Rp 80 ribu per kilogram.
Pedagang di Pasar Remu Sorong, Selasa, 14 Juni 2016, menawarkan satu kilogram cabai keriting Rp 80 ribu atau naik Rp 20 ribu dari harga sebelumnya, Rp 60 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang Pasar Remu Sorong, Darmawan Issim, 35 tahun, mengaku menjual cabai keriting Rp 80 ribu per kilogram karena harga di tingkat agen dan petani naik.
Menurut Darmawan, stok cabai keriting dari agen dan petani sepekan terakhir ini berkurang, sedangkan permintaan di pasar cukup tinggi sehingga harga pun naik.
"Berbeda dengan tomat, stok melimpah di pasar sehingga harganya turun dari sebelumnya Rp 25 ribu menjadi Rp 20 ribu pada hari kedelapan puasa Ramadan," katanya.
Darmawan mengakui bahwa harga sejumlah bahan pokok di Pasar Remu Kota Sorong juga mengalami kenaikan tapi tidak setinggi kenaikan harga cabai keriting.
Windy (31), ibu rumah tangga yang bermukim di Kelurahan Klasaman, saat ditemui seusai membeli cabai keriting di Pasar Remu, mengharapkan harga cabai keriting bisa normal hingga menjelang perayaan Idul Fitri nanti.
"Saya berharap pedagang tidak menaikkan harga cabai keriting hingga menjelang Idul Fitri nanti karena cabai keriting adalah bumbu yang sangat dibutuhkan untuk setiap masakan hidangan Lebaran," ujarnya.