TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan manajemen stok dan rantai distribusi pangan pokok sebagai upaya mengendalikan inflasi harga bergejolak produk pangan (volatile food) dalam beberapa waktu mendatang.
Dia menyampaikan para stakeholder di tingkat pusat dan daerah perlu berkoordinasi untuk memperhatikan dinamika iklim dan cuaca yang dapat mempengaruhi harga komoditas pangan di dalam negeri.
Baca: Inflasi Januari 2023 Mencapai 0,34 Persen, BPS: Disumbang Komoditas Pangan
“Dengan demikian, saat tidak musim panen, ketersediaan bahan pangan pokok masih mencukupi dan harga bisa terkendali,” kata Margo dalam konferensi pers di Gedung 5 Kantor BPS, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2023.
Inflasi sebesar 0,34 persen month to month (mtm) pada Januari 2023 mayoritas disumbangkan oleh komoditas pangan, di antaranya beras yang memberi andil 0,07 persen, cabai merah memberi andil 0,04, ikan segar memberi andil 0,04 persen, dan cabai rawit memberi andil 0,03 persen pada Januari 2023.
Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 5,71 persen, atau lebih tinggi dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 5,61 persen, dan memberikan andil sebesar 0,97 persen pada inflasi Januari 2023.
Dia juga meminta pengambilan kebijakan dalam menaikkan harga komoditas perlu lebih cermat supaya dampaknya terhadap inflasi dapat dikelola dengan baik.
Selain transmisi dari global, dia mengatakan inflasi selama 2022 banyak dipicu oleh kenaikan harga yang diatur oleh pemerintah.
Selanjutnya: Inflasi sebesar 5,28 persen....