TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Chief Executive Officer Malaysia Airlines Christoph Mueller mundur dari jabatannya setelah kurang dari satu tahun memimpin upaya perbaikan manajemen dan organisasi perusahaan. Mueller menyebutkan pengunduran dirinya disebabkan oleh masalah pribadi.
Mueller menjadi petinggi di Malaysia Airlines pada 2015. Saat itu ia menghadapi tugas berat, yaitu mengatasi kerugian maskapai ini yang mencapai US$ 1,56 miliar. Termasuk pemutusan hubungan kerja besar-besaran dan pemangkasan rute yang tidak menguntungkan.
"Kami sangat kecewa kehilangan Christoph sebagai CEO, tapi kami sepenuhnya memahami alasan dan menghormati keputusannya melakukan hal ini," kata Ketua Malaysia Airlines Md. Nor Yusof.
Baca Juga: Malaysia Airlines PHK 6.000 Karyawan
Mueller akan terus menduduki jabatannya sampai September 2016 dan akan tetap bekerja di perusahaan sebagai direktur non-eksekutif.
Terlepas alasan Mueller bahwa pengunduran dirinya karena masalah pribadi, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu, 20 April 2016, maskapai ini dikatakan telah mengalami kerugian selama bertahun-tahun. Bahkan sebelum diguncang dua bencana besar pada 2014.
Bencana pertama adalah hilangnya penerbangan MH370 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing. Bahkan puing pesawat tersebut belum ditemukan hingga saat ini. Kedua, jatuhnya pesawat MH17 yang ditembak di atas wilayah udara timur Ukraina.
Manajemen Malaysia Airlines kini mulai mencari calon pengganti Mueller. Perusahan mempertimbangkan kandidat internal dan eksternal.
BBC | MECHOS DE LAROCHA