TEMPO.CO, Jakarta - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) berencana menambah jumlah kereta rel listrik (KRL) tahun ini. "Juni atau Juli sudah mulai datang (keretanya)," kata Direktur Utama KCJ M.N. Fadhila di Stasiun Jakarta Kota, Minggu, 7 Februari 2016.
Fadhila mengatakan saat ini KCJ sedang melakukan proses pendetailan untuk transaksi dengan pihak Jepang. "Tahun ini kami beli 60 kereta. Nanti akan memperkuat armada kita," katanya. Gerbong kereta ini untuk semua relasi. Saat armada datang, ujar Fadhila, kereta akan disebarkan berdasarkan pertumbuhan jumlah penumpang.
Menurut Fadhila, KCJ sudah mengoperasikan 10 KRL dengan 12 gerbong. Awalnya KRL hanya memiliki formasi gerbong 8 atau 10. Kini, untuk wilayah relasi Bogor-Depok-Jakarta Kota sudah ditambah operasinya, yakni ada 6 KRL yang membawa 12 gerbong.
Untuk Bekasi, yang semula berformasi 8 gerbong, sejak dua minggu lalu ada 2 KRL yang berformasi 10 dan 4 KRL berformasi 12 gerbong. "Jadi kapasitas angkut kami sudah mulai naik. Seharusnya penumpang sudah bisa bertambah dan tingkat isian kepadatan agak berkurang."
Lalu, relasi Serpong-Parung Panjang juga mengoperasikan 2 KRL dengan 10 kereta. Fadhila menjelaskan, tahun ini KCJ berkomitmen tidak menambah frekuensi perjalanan, melainkan menambah kapasitas angkut dengan memperpanjang rangkaian. "Mudah-mudahan ini bagian dari solusi karena tahun kemarin volume penumpang meningkat," ujarnya.
Menurut Fadhila, volume penumpang tahun lalu naik sekitar 24,5 persen dibanding pada 2014. Ia memprediksi tahun ini jumlah penumpang juga naik. "Sepertinya akan sama trennya. Makanya kami siap-siap sejak awal tahun untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang."
Ia mengatakan KCJ juga berkonsentrasi memperpanjang peron stasiun. Target KCJ untuk wilayah Bogor, peron selesai dalam dua atau tiga bulan lagi. Lalu, ada tiga stasiun yang akan dibangun platform permanen, yaitu Cawang, Pasar Minggu, dan Lenteng Agung.
REZKI ALVIONITASARI
