TEMPO.CO, Bandung - Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI, Alwi Shihab, mengatakan beberapa negara kaya di Timur Tengah sedang mengincar pantai-pantai di Indonesia yang dikenal memiliki keindahan alam.
Menurut Alwi, negara-negara kaya dari Timur Tengah itu berniat membuat resor eksklusif yang lebih besar dan megah untuk menyaingi Maladewa, yang sudah terkenal di seluruh dunia akan keindahan pantainya.
"Banyak negara Timur Tengah ingin membuat yang lebih besar daripada Maladewa. Tapi mereka kesulitan mencari tanah 5-300 hektare," katanya di Hotel Aston Braga, Kota Bandung, Kamis, 28 Januari 2016.
Alwi menjelaskan, para investor dari Timur Tengah menginginkan pantai yang tidak sulit dijangkau. Salah satu yang menjadi incaran adalah Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. "Mereka maunya pantai yang ada gunungnya dan tidak terlalu jauh dari Jakarta. Kami usulkan di Sukabumi," ujarnya.
Namun, karena sudah sangat sulit mencari tanah luas di daerah Pelabuhan Ratu, ada beberapa usul lokasi lain yang cukup jauh dari Jakarta, bahkan di luar pulau Jawa, seperti Tanjung Lesung, Belitung, Padang, Selayar, dan Lombok.
Negara-negara Timur Tengah yang berminat menjadi investor dan membuat resor eksklusif lebih besar daripada Maladewa itu kebanyakan anggota Gulf Cooperation Council (GCC), seperti Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar. "Maladewa itu investornya Arab Saudi," tuturnya.
Jangan bicara soal duit yang akan digelontorkan negara-negara kaya tersebut. Alwi mengatakan mereka sangat siap menyediakan dana segar berapa pun yang dibutuhkan untuk membangun Maladewa ala Indonesia. Uni Emirat Arab, contohnya, yang memiliki pendapatan hingga Rp 2.000 triliun per tahun. "Saya enggak bisa bilang. You bisa kira-kira sendiri. Artinya, mereka punya duit," ucapnya.
Salah satu alasan negara-negara kaya Timur Tengah memilih berinvestasi dalam bidang pariwisata di Indonesia adalah Indonesia merupakan negara terbuka yang bisa didatangi para pelancong dari tanah Arab. Pasalnya, Benua Eropa dan Amerika sudah terlalu menaruh curiga ketika orang-orang dengan nama berbau Islam berlibur.
"Ini menyangkut perkembangan politik di Timur Tengah. Ada Islamophobia. Ada kecurigaan yang membuat tidak nyaman jika mahasiswa ataupun wisatawan Timur Tengah ke Amerika dan Eropa, maka alternatifnya ke Indonesia, salah satu negara sahabat yang patut didatangi karena tidak ada kecurigaan. Selain itu, di sini mayoritas muslim. Tapi ternyata kita belum siap," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA