TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mengemukakan proyek Indonesia Deepwater Development/IDD Chevron Indonesia Company di Lapangan Bangka dapat berproduksi perdana tahun depan.
Lapangan gas laut dalam ini diperkirakan mampu mengeluarkan gas hingga 120 juta kaki kubik (MMSCFD) per hari.
"Ini adalah salah satu proyek migas besar tahun depan," ujar Kepala Bagian Humas SKK Migas Elan Biantoro.
Lapangan ini terletak di Selat Makassar dan berada di kedalaman 3.200 kaki dari permukaan laut. Selain gas, Bangka juga menghasilkan kondensat hingga 4.000 barel per hari.
Proyek IDD Chevron tersebar di empat area kontrak kerja sama, yakni PSC Ganal, Rapak, Makassar Strait, dan Muara Bakau. Proyek ini terdiri atas lima lapangan, yakni Bangka, Gehem, Gandang, Maha, dan Gendalo. Bangka diketahui merupakan lapangan penghasil gas terkecil yang masuk dalam tahap pertama proyek IDD.
Tahap kedua adalah proyek Gendalo-Gehem yang direncanakan mulai produksi pada 2018. Targetnya, produksi bisa mencapai 1,1 miliar kaki kubik gas alam dan 47 ribu barel kondensat per hari.
SKK Migas mencatat, tahun depan, ada sembilan proyek yang bakal menunjang lifting migas. Di antaranya proyek gas Donggi Senoro, proyek pengembangan Lapangan Pondok Makmur, North Duri Development Area, Lapangan Bangka, proyek Karendan, proyek Wasambo, dan proyek Matindok.
Selain itu, ada dua proyek lain yang dimulai tahun ini, tapi puncak produksi baru terlaksana tahun depan, yakni produksi migas Lapangan Bukit Tua dan Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu.
ROBBY IRFANY