TEMPO.CO, Makassar - Sulawesi Selatan akan menyuplai daging sapi ke Jakarta. Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Sulawesi Selatan Abdul Azis, pengiriman itu terwujud dalam bentuk kerja sama antara pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan pemerintah DKI Jakarta, bukan lagi dalam ternak hidup melainkan daging potong.
Menurut Aziz, sebelumnya pemerintah DKI Jakarta dan pengusaha datang langsung ke Makassar dan meninjau ke tempat pemotongan hewan, termasuk ketersediaan cold storage yang akan digunakan sebagai penyimpanan.
"Sudah sekitar tiga minggu lalu. Mereka yang minta langsung kalau pengiriman bukan dalam bentuk ternak hidup karena ini memiliki risiko tinggi dibandingkan jika sudah berupa daging potong," kata Azis kepada Tempo, Sabtu, 12 Desember 2015.
Azis menambahkan, pengiriman dalam bentuk daging ini dapat menguntungkan pedagang juga. Sekarang ini tinggal menunggu kesepakatan harga bersama berapa yang ditetapkan karena tidak mungkin barang dikirim tapi harga belum cocok.
Mengenai pengiriman dan jumlahnya serta pengangkutan, Azis menjelaskan, Sulawesi Selatan siap kapan saja untuk melakukan pengiriman, tinggal menunggu permintaan dan harga yang disepakati.
"Pada intinya kami siap. Untuk transportasi, sama seperti apa yang digunakan oleh Pemerintah NTT dalam mengirim ternak sapi mereka ke Jakarta, karena ini kan sama," ujar Azis.
Menurut Azis, Sulawesi Selatan menyiapkan 30 ribu ekor sapi yang dikirim ke Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. Khusus Jakarta, tahap pertama akan disediakan 500 ekor sapi.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan menyuplai daging ke Jakarta dan bukan dalam bentuk ternak hidup akan menguntungkan buat Sulawesi Selatan.
"Kalau dalam bentuk ternak, risiko menyusut sampai 10 persen karena lama di perjalanan. Kalau sudah dalam bentuk daging, hal tersebut bisa dihindari," ujar Syahrul seusai menghadiri malam penganugerahan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).
Syahrul menyatakan, selain dari sisi ketenagakerjaan, ini akan menjadikan peluang kerja baru, terutama di rumah potong.
"Banyak keuntungan yang didapatkan, termasuk dari segi ekonominya, baik buat peternak maupun pengusaha," kata Syahrul.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI