TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo melaporkan kondisi ekonomi daerahnya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada hari ini. "Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Sulsel 7,23 persen dan menduduki peringkat kedua nasional," kata Syahrul di acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Pangan Rastra, di Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis, 15 Februari 2018.
Di peringkat pertama, kata Syahrul, adalah Maluku Utara dengan jumlah penduduk kurang lebih satu juta orang. Sulawesi Selatan atau Sulsesl juga punya potensi sumber daya manusia dengan jumlah penduduknya mencapai sekitar 10 juta orang.
Baca: Jokowi Terus Kejar Target 126 Juta Sertifikat Tanah, Ini Sebabnya
Syahrul menyampaikan Sulsel memiliki banyak potensi, termasuk di bidang pertanian dan perikanan kelautan, serta Sulsel merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional yang saat ini memiliki kelebihan stok beras mencapai sekitar 2,6 juta ton.
Selain itu Sulsel punya punya stok rumput laut terbesar di dunia. "Kami punya pabrik coklat. Kami kirim gurita ke Jepang sekitar 1.300 ton setiap bulan. Pelabuhan kami sangat siap, dan kami tinggal menunggu petunjuk dari Pak Presiden," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Syahrul juga melaporkan jika di Sulsel akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah di 12 kabupaten dan kota, dan pemilihan gubernur Sulsel. Tetapi secara umum, kondisi keamanan di Sulsel aman dan tetap dalam kendali dengan bantuan TNI dan Polri.
Sementara itu, Menteri Sosial Idrus Marham, dalam laporannya, mengatakan, PKH Sulsel sebanyak 311.997 dengan jumlah bantuan sebesar Rp589 miliar. Sedangkan bansos pangan rastra untuk 405.860 mencapai Rp339 miliar. "Khusus untuk bantuan kepada siswa melalui program KIP sebesar Rp 382 miliar," kata Idrus Marham.
Presiden Jokowi, dalam kesempatan tersebut melakukan penyerahan KIP, PKH dan bansos pangan rastra secara simbolis kepada warga Sulsel yang hadir di Lapangan Syek Yusuf Kabupaten Gowa.
Jokowi mengingatkan agar bantuan yang diberikan kepada warga tersebut dapat digunakan tepat sasaran.
ANTARA