TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebagian Desa Sitimulyo dan Srimulyo yang berada di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul akan menjadi salah satu kawasan industri DIY. Sejumlah pabrik akan mulai dibangun pada 2016 dengan luas 100 hektare.
“Ada banyak pabrik yang dibangun di sana. sebagian adalah UMKM,” kata Pelaksana Tugas Bupati Bantul Sigit Sapta Raharja usai melakukan pembahasan rencana pembangunan kawasan industri Piyungan di Kepatihan Yogyakarta, Senin, 21 September 2015.
Sigit menjelaskan, total luas lahan yang digunakan untuk kawasan industri ada 355 hektare. Sekitar sembilan pabrik terlebih dahulu telah dibangun di sana yang menempati lahan seluas 20 hektare. Salah satunya pabrik kulit. Saat ini, pemerintah Bantul tengah mengupayakan pembebasan lahan seluas 100 hektare yang akan dibangun pada 2016.
“Jadi pembangunannya bertahap. Sekarang mikir yang 100 hektare dulu. Jadinya kawasan industri itu kapan, itu nanti,” kata Sigit.
Sejumlah investor dikabarkan sudah mulai melirik untuk menanam investasi di sana. Salah satunya dari Hongkong. Sedangkan pabrik yang akan dibangun antara lain pabrik boneka, mebel, furnitur, garmen yang diarahkan untuk pasar ekspor.
Sigit menjanjikan, masyarakat di sekitar pabrik akan diutamakan untuk direkrut menjadi tenaga kerja. Alasannya, pembangunan kawasan industri di Piyungan ditujukan untuk pemenuhan lapangan kerja bagi masyarakat di DIY. “Nantinya padat karya, bukan padat modal,” kata Sigit.
Pemerintah setempat juga mulai menggelar pelatihan keterampilan untuk warga sekitar. Sedangkan untuk tenaga ahli akan diambil dari perguruan tinggi di DIY.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bantul Tri Saktiyana menjelaskan, meskipun belum ada pembicaraan khusus mengenai pabrik-pabrik yang dibangun, diharapkan kawasan Piyungan menjadi lokasi utama untuk pabrik perangkat teknologi informasi. “Karena belum ada di DIY,” kata Tri.
PITO AGUSTIN RUDIANA