TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia mendukung gerakan Solusi Lapangan Pekerjaan Pemuda (S4YE) yang didukung koalisi global untuk meluncurkan strategi lima tahun guna memperluas lapangan pekerjaan bagi pemuda.
"Kami mendukung koalisi beragam pemangku kepentingan yang bertujuan menyediakan arahan dan tindakan guna memobilisasi upaya meningkatkan jumlah kaum muda yang terlibat dalam pekerjaan produktif," kata Direktur Senior Bank Dunia untuk Perlindungan Sosial dan Tenaga Kerja Arup Banerji, dalam keterangan tertulis, Kamis 13 Agustus 2015.
Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah pengangguran cukup mengkhawatirkan di mana pada dekade mendatang diperkirakan ada tambahan 1 miliar orang yang memasuki pasar kerja global. Karena itu, dibutuhkan setidaknya 5 juta pekerjaan baru setiap bulannya untuk menyerap jumlah tersebut.
Selain itu, saat ini tercatat ada sekitar 600 juta kaum muda secara global yang merupakan pengangguran atau tidak bersekolah atau menjalani pelatihan. Dikemukakan pula bahwa kaum muda saat ini rata-rata memiliki kemungkinan tiga kali lipat untuk tidak mendapatkan pekerjaan dibanding orang dewasa lainnya.
Menurut Arup Banerji, diperlukan upaya guna meningkatkan investasi dalam rangka memperluas lapangan pekerjaan bagi para pemuda, khususnya bagi mereka yang dari kalangan tidak beruntung.
Di Indonesia, sebagaimana diberitakan, percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai kawasan di Tanah Air dianggap dapat mengkonsolidasikan masuknya investasi proyek dengan kesiapan yang dihadapi daerah seperti tersedianya tenaga kerja lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pemerintah daerah perlu melakukan konsolidasi potensi sumber daya ekonomi yang ada di daerah agar proyek-proyek dapat memberi dampak kesejahteraan di daerah," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto.
Menurut Suryo, proses konsolidasi tersebut baru akan berhasil bilamana ditunjang oleh kerjasama sinergis antara pemerintah daerah dengan dunia usaha. Dia mengingatkan, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pemerintah telah membuka pintu lebar-lebar bagi investasi asing, dengan berbagai proyek telah ditawarkan dan mendapat sambutan dari berbagai negara.
ANTARA