Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

OJK: Tekanan Laba Industri Perbankan berlanjut di Paruh Ke 2

image-gnews
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali (KOMUNIKA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan memproyeksikan tekanan laba pada industri perbankan masih akan berlanjut pada paruh kedua tahun ini. Kendati demikian, tekanan tersebut dinilai masih dalam batas wajar.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon mengatakan jika kondisi makro pada paruh kedua nanti belum mencatatkan perubahan dibanding situasi pada paruh pertama, maka penurunan kualitas aset diprediksi masih akan berlanjut.

“Dengan NPL (non-performing loan) sedikit tertekan kan bank pasti mengatasi dengan pembentukan cadangan sehingga akan menekan rentabilitas itu sudah pasti akan berlanjut sampai akhir tahun,” tutur Nelson di Jakarta.

Namun, Nelson mengungkapkan meski akan menekan rentabilitas bank, penurunan NPL tersebut diprediksi tak akan mengoreksi posisi tingkat kesehatan bank-bank di Indonesia.

Sementara itu, dalam proyeksi OJK, rasio kredit bermasalah secara gross pada akhir tahun nanti tak akan menyentuh posisi 3%. Pasalnya, kata Nelson, pertumbuhan NPL pada paruh kedua tahun ini dipastikan tak akan secepat laju kenaikan pada semester I/2015.

“Tanpa adanya realisasi kebijakan OJK pun, NPL tak terlalu mengkhawatirkan kami. Pertumbuhan kreditnya yang kami khawatirkan jika tak ada relaksasi,” jelas Nelson.

Adapun, sepanjang tahun ini OJK memproyeksikan kredit di industri perbankan masih akan tumbuh di posisi 13%-15%.

Dari data 10 bank dengan aset terbesar di Tanah Air, sepanjang paruh pertama tahun ini bank-bank tersebut mencatatkan koreksi laba sebesar 7,65% dari Rp40,63 triliun pada akhir Juni 2014 menjadi Rp37,52 triliun di periode yang sama tahun ini.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Budi Gunadi Sadikin mengatakan pada tahun ini perseroan memilih menjaga pertumbuhan laba di posisi satu digit untuk mengantisipasi peningkatan tekanan pada kualitas aset.

“Ke depannya masih ada kemungkinan perlambatan kredit dan peningkatan NPL, sehingga kami akan alokasikan untuk cadangan dan dampaknya profit lebih baik single digit,” ujar Budi.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pun memilih meningkatkan provisi melihat proyeksi NPL yang masih akan merangkak di semester II/2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tujuan kami memang menyiapkan buffer agar coverage ratio kami secara bertahap bisa 150%, itu angka rata-rata peers group kami,” kata Direktur Utama Bank BNI Achmad Baiquni.

Presiden Direktur PT Bank Panin Tbk. Herwidayatmo juga menuturkan pihaknya akan menaikkan provisi hingga akhir tahun. Dari laporan keuangan perusahaan, pada kuartal II/2015, rasio cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif tercatat sebesar 1,38% atau naik secara tahunan dari 1,28%.

Pada paruh kedua nanti, kata Herwidayatmo, pihaknya akan mengambil langkah konservatif dalam berekspansi dengan memperhatikan kondisi ekonomi. Sepanjang 2015, kredit pada emiten berkode saham PNBN ini ditargetkan tumbuh sebesar 8%-10%.

“Tahun lalu laba kami sekitar Rp2 triliun. Kami berharap tahun ini tidak turun meski (pada paruh pertama tahun ini) banyak bank yang labanya turun drastis.”

Berbanding terbalik, tahun ini PT Bank OCBC NISP Tbk. optimistis mampu membukukan pertumbuhan laba di posisi dua digit disumbang optimalisasi dan efisiensi, serta penghematan provisi.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan perusahaan telah mengalokasikan pencadangan yang cukup besar sebelumnya, untuk mengantisipasi adanya penurunan kualitas aset. Hingga semester I/2014, emiten berkode saham NISP tersebut telah mencatatkan rasio pencadangan sebesar 160% atau berada di atas rerata bank sejenis.

“Harusnya dengan adanya pelonggaran dari kebijakan OJK , NPL bisa turun sehingga kami bisa menghemat provisi,” jelas Parwati.

Dalam catatan Bisnis, bank yang mencatatkan posisi NPL net stagnan di posisi 0,7% per Juni 2015 ini, menargetkan pertumbuhan laba bersih pada akhir tahun nanti sejalan dengan kenaikan bisnis perusahaan yakni di posisi 13%-15%.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

6 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

7 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

17 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

20 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

22 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

23 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

25 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.


OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

25 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan buku Taksonomi Untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) merupakan wadah penyampaian arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. PTIJK 2024 mengambil tema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?


Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

26 hari lalu

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.