TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh karyawan di lingkungan Kementerian dan Perikanan dalam acara halal bihalal yang bertempat di kantor kementerian itu. "Mohon maaf lahir batin atas semua kesalahan, baik disengaja maupun tak disengaja," ujar Susi dalam sambutan halal bihalal di kantornya, Jumat, 31 Juli 2015.
Ketika Susi menyampaikan permintaan maaf ke anak buahnya, dia mengakui banyak kesalahan yang telah diperbuatnya, khususnya kepada pejabat eselon I karena kerap memaksa mereka lembur dan bekerja pada hari libur. "Kesalahan saya pasti banyak. Dosa-dosa saya sama eselon I karena meminta mereka harus lembur, kerja Sabtu-Minggu," tuturnya.
Namun, menurut Susi, kerja kerasnya bersama karyawan dan pejabat eselon I berbuah manis. "Spirit bekerja keras ini menghasilkan kelancaran, sehingga menjadikan Kementerian Kelautan menjadi departemen yang terbaik, saya pikir," kata Susi.
Susi mengungkapkan, Amerika Serikat telah memberikan fasilitas generalized system of preference (GSP) yang telah disetujui Presiden Barack Obama dan Senat Amerika Serikat pada Senin, 29 Juni lalu.
GSP merupakan skema khusus dari negara-negara maju yang menawarkan perlakuan istimewa dengan tarif rendah atau nol kepada impor produk yang berasal dari negara-negara berkembang. "Ini berita gembira, karena kita tidak perlu keluar G20. Kecerewetan dan tuntutan saya berbuah hasil," ujar Susi sambil tertawa.
Susi menerangkan, Indonesia merupakan negara yang diberi fasilitas GSP langsung. Dia berharap, dengan adanya fasilitas ini, ekspor perikanan ke Amerika bisa naik signifikan. "Ini hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kita diberi langsung. Speed dan spirit ini harus dijaga terus" ucap Susi.
DEVY ERNIS