Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kredit Konstruksi Minim, Bankir Tunggu Kejelasan Proyek

image-gnews
TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan bankir sedang menunggu kejelasan proyek sektor konstruksi untuk mengalirkan pinjaman. Sebab, dalam jangka panjang segmen tersebut bakal memiliki dampak domino positif bagi perekonomian.

Presiden Direktur PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Taswin Zakaria mengakui hingga kini dari total portofolio pinjaman yang disalurkan pihaknya, porsi kredit konstruksi masih minim atau di bawah  5%. Penyebabnya, pihaknya amat ketat menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit konstruksi.

“Tapi kami tunggu kalau ada proyek yang jelas. Karena kami juga berharap banyak ke sektor konstruksi meski NPL agak naik, tapi itu yang duluan berdampak,” ujar Taswin di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hingga kuartal I/2015, BII telah menyalurkan kredit senilai Rp 101,3 triliun atau tumbuh 6,2% secara year on year (y-o-y).

Penyaluran kredit tersebut ditopang segmen business banking yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 15% menjadi Rp41,6 triliun. Segmen ritel juga turut menopang pertumbuhan pinjaman BII atau naik sebesar 14,7% y-o-y.

Penyaluran pembiayaan melalui unit syariah juga tercatat meningkat signifikan sebesar 116,2% menjadi Rp 7,4 triliun.

Sementara itu, dari data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan secara nasional, penyaluran kredit ke sektor kontruksi pada April 2015 naik 27,81% y-o-y menjadi Rp153,32 triliun dari Rp119,95 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.

Namun, NPL di sektor ini melaju lebih cepat sebesar 59,62% y-o-y dari Rp 5,28 triliun pada April 2014 menjadi Rp 8,43 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Dengan kenaikan NPL tersebut, hingga bulan keempat tahun ini, rasio NPL sektor kontruksi telah mencapai 5,5% atau naik 110 basis poin (bps) dari 4,4% pada April 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono menuturkan kendati secara nasional NPL kredit konstruksi telah berada di atas posisi 5,5%, tapi dalam jangka panjang, sektor tersebut tetap menjanjikan.

“Sekarang yang punya prospek hanya infrastruktur. Perbankan juga bisa mengambil momentum ini karena pemerintah mulai berfokus dan menggenjot infrastruktur,” jelas Tony.

Apalagi menurutnya, hingga kini segmen kredit lain yang selama ini mencatatkan pertumbuhan kinclong pun mulai menunjukkan perlambatan. Tony mencontohkan segmen konsumer yang melambat akibat pelemahan rupiah yang menekan keyakinan konsumen.

Secara keseluruhan, Tony meyakini jika pemerintah berhasil menggenjot peningkatan belanja modal pada tahun ini, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di posisi 5,1%.

Dengan posisi pertumbuhan ekonomi tersebut, setidaknya kredit perbankan secara nasional bisa tumbuh di posisi 12% hingga akhir tahun nanti. “Karena perbankan juga akan lebih hati-hati menyalurkan kredit,” kata Tony.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Bank ANZ Indonesia Ajay Mathur mengatakan pihaknya tetap mendukung penyaluran kredit ke sektor konstruksi melihat arah kebijakan pemerintah Indonesia yang juga mengarah ke pengembangan dan pembangunan infrastruktur.

Kendati demikian, Ajay menuturkan pihaknya tetap mengutamakan kehati-hatian dalam menyalurkan pinjaman ke sektor ini. “Kredit infrastruktur kami tidak lebih dari 20% karena sektor lain juga tetap tumbuh,” ujar Ajay.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

15 Februari 2024

Bank Mandiri Sudah Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 301,77 Triliun

Hasil riset tim Bank Mandiri memproyeksikan terjadi peningkatan belanja infrastruktur pada APBN 2024.


Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

20 Oktober 2023

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ketiga kanan) bersama (kiri-kanan) Deputi Bank Indonesia Juda Agung, Deputi Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, Deputi Bank Indonesia Doni P Joewono dan Deputi Bank Indonesia Aida S Budiman memberikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis, 24 Agustus 2023. Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 Agustus 2023. Tempo/Tony Hartawan
Survei Bank Indonesia: Penyaluran Kredit Baru Triwulan III 2023 95,4 Persen

Survei Bank Indonesia menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2023 terindikasi meningkat. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 95,4 persen, lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 94 persen.


Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

31 Januari 2019

Komisaris Utama Bank Mandiri Hartadi A Sarwono (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, sebelum membuka Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Plaza Mandiri Jakarta, Senin, 7 Januari 2019. RUPSLB menyetujui penunjukkan Riduan sebagai Direktur Commercial Banking. Sebelumnya Riduan merupakan Senior Executive Vice President Middle Corporate Bank Mandiri. TEMPO/Tony Hartawan
Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

Perbankan tetap membuka ruang untuk penyaluran kredit infrastruktur tahun ini.


Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

10 Januari 2018

Proses pembangunan Light Rail Transit (LRT) di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara, 8 Januari 2018. Pembangunan LRT ini sudah dalam tahap pemasangan rail dan direncanakan pemasangan akan selesai pada Maret mendatang. TEMPO/Wildan Aulia Rahman
Tanpa Modal, Ratu Prabu Biayai LRT dari Pinjaman Bank Cina

Ratu Prabu Energi berencana menggarap proyek LRT senilai Rp 30 triliun.


Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

6 November 2017

Pemerintah Kembangkan Pembiayaan Infrastruktur
Bank Jaga Risiko Penyaluran Kredit Infrastruktur dengan Cara Ini

Kalangan perbankan berusaha menjaga risiko penyaluran kredit infrastruktur dengan sejumlah upaya.


Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

18 September 2017

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO
Debitor Cairkan Kredit Investasi di Semester II, Apa Pemicunya?

Banyaknya debitor mencairkan kredit investasinya di perbankan pada semester kedua tahun ini tak lepas dari target pengerjaan proyek infrastruktur.


Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

18 September 2017

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah tinggal di kawasan Citayam, Bogor, (18/08). Dengan turunnya bunga kredit KPR dari sejumlah bank pemerintah, permintaan pada sektor properti mulai membaik. Foto: TEMPO/Ayu Ambong
Akhir September 2017, Debitor Mulai Cairkan Kredit Investasi  

Menjelang akhir kuartal ketiga tahun ini atau per September 2017, kelompok bank swasta melihat mulai banyak kredit investasi yang dicairkan debitor.


Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

4 September 2017

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO
Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas Proyek Infrastruktur

Bahana menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas senilai USD 35 juta untuk proyek pelabuhan dan Rp 5 triliun untuk jalan tol tahun depan.


Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

29 Juli 2017

Presiden Joko Widodo mengunjungi proyek kereta bandara di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 4 November 2016. MARIFKA WAHYU HIDAYAT
Menteri Agama: Dana Haji Boleh untuk Pembangunan Infrastruktur

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan dana setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) boleh dikelola untuk hal-hal produktif.


Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

12 Juni 2017

Jasa Marga
Jasa Marga Raup Rp 1 Triliun dari Bank Syariah Mandiri

Pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri (BSM) sebesar Rp 1 triliun untuk percepatan pembebasan lahan di ruas jalan tol baru.