Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbankan Tetap Andalkan Kredit Infrastruktur

image-gnews
Komisaris Utama Bank Mandiri Hartadi A Sarwono (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, sebelum membuka Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Plaza Mandiri Jakarta, Senin, 7 Januari 2019. RUPSLB menyetujui penunjukkan Riduan sebagai Direktur Commercial Banking. Sebelumnya Riduan merupakan Senior Executive Vice President Middle Corporate Bank Mandiri. TEMPO/Tony Hartawan
Komisaris Utama Bank Mandiri Hartadi A Sarwono (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, sebelum membuka Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Plaza Mandiri Jakarta, Senin, 7 Januari 2019. RUPSLB menyetujui penunjukkan Riduan sebagai Direktur Commercial Banking. Sebelumnya Riduan merupakan Senior Executive Vice President Middle Corporate Bank Mandiri. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - – Perbankan, terutama bank milik negara, menjadikan penyaluran kredit infrastruktur sebagai tumpuan untuk menggenjot kinerja intermediasi. Peluang di sektor ini dianggap masih menjanjikan karena besarnya kebutuhan pembiayaan.

Simak: JK: Pembangunan Infrastruktur Jabodetabek Rampung dalam 10 Tahun

Meski demikian, perbankan harus waspada, sebab karakteristik pembiayaan infrastruktur yang bersifat jangka panjang harus didanai oleh sumber dana yang jangka panjang pula, sehingga tak mengganggu likuiditas.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya mengungkapkan masih memiliki ruang untuk kredit infrastruktur hingga Rp 100 triliun, setelah sepanjang tahun lalu mencatatkan outstanding kredit infrastruktur sebesar Rp 182,3 triliun. “Limit kami untuk kredit infrastruktur Rp 285 triliun, jadi masih ada room sekitar Rp 100 triliun lagi sebenarnya, tapi memang itu bergantung pada kondisi likuiditas,” ujar Chief Financial Officer Bank Mandiri Panji Irawan, kepada Tempo, Rabu 30 Januari 2019.

Panji menuturkan untuk memitigasi keterbatasan likuiditas jangka panjang itu, perseroan pun mulai mengembangkan sumber pendanaan yang lebih luas lagi. “Karena itu tahun ini kami akan lebih banyak masuk ke instrument jangka panjang, seperti bilateral loan, lalu kemungkinan masuk juga ke obligasi (bond) valas tahun ini,” katanya. “Jadi matching nanti kredit jangka panjang ketemu sumber dana jangka panjang juga.”

Menurut Panji, hingga saat ini kredit infrastruktur masih menjadi andalan perseroan, dengan porsi mencapai 20 persen dari total portofolio kredit keseluruhan secara konsolidasi. “Untuk preferensinya ada migas, transportasi, telekonuminasi, jalan tol, fasilitas kota, listrik, dan lainnya,” ucapnya.

Keinginan untuk mengoptimalkan peluang kredit infrastruktur juga diutarakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sepanjang tahun lalu, BNI telah mengucurkan kredit infrastruktur hingga Rp 110,6 triliun atau tumbuh 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Di 2019 kami memproyeksikan kredit infrastruktur dapat tumbuh di kisaran 10-12 persen,” kata Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, kepada Tempo.

Adapun komposisi terbesar dari kredit infrastruktur perseroan didorong oleh proyek sektor jalan tol, yang mencapai 32 persen dari total keseluruhan. “Kami optimistis peluangnya masih tinggi tahun ini sejalan dengan proyek pemerintah, selain tol proyek lain yang berpeluang tumbuh ada proyek kelistrikan, transportasi, dan telekomunikasi,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ekonom Institute for Development of Economics and Finances (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara berujar eksposure besar dalam pembiayaan infrastruktur menjadi salah satu alasan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) atau likuiditas perbankan bergerak ketat beberapa waktu terakhir. “

"Solusinya sumber pendanaan infrastruktur harus banyak melibatkan swasta, dan pencarian dana bisa menggunakan kredit sindikasi perbankan di luar negeri,” ujarnya. Menurut dia, saat ini beban tersebut banyak diambil alih oleh perbankan BUMN. “Kalau sekarang banyak libatkan bank BUMN pasti ada tekanan likuiditas.” 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

1 hari lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.


Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

2 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.


Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo pada Senin, 22 April 2024, meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Gorontalo. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.


Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

5 hari lalu

Bupati Taput, Nikson Nababan, ground breaking pembangunan jalan hotmix dan penanggulangan prasasti Jembatan Trisakti dan Jembatan Marhaen
Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun

Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat segala pembangunan yang telah dibangun pemerintah.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

5 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?


OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

5 hari lalu

Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Tempo/Tony Hartawan
OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.


Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

7 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

9 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

16 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.