TEMPO.CO, Jakarta -- PT Mega Manunggal Property Tbk resmi melantai di bursa hari ini. Perusahaan ini tercatat sebagai emiten ke-511 sekaligus emiten ke-6 di tahun 2015 yang melakukan pencatatan saham perdana (IPO). Sahamnya dicatat berkode ticker MMLP.
Di awal perdagangan, saham MMLP dibuka naik ke posisi Rp 725 per saham dengan harga terendah Rp 690 serta tertinggi Rp 800. Transaksi terakhir menjadi Rp 720 dengan frekuensi 81 kali dengan volume perdagangan 18 ribu lot senilai Rp 1,3 miliar.
Perusahaan properti ini melepas saham ke publik 1,71 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 30 persen dari modal ditempatkan. Saham disetor penuh dengan nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 585 per saham.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen berharap para emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa memegang teguh akuntabilitas serta sustainability yang baik. Hal ini, kata dia, bisa menciptakan iklim good governance yang baik dari perusahaan. "Kondisi ini dapat mengembangkan pasar modal," ujar Hoesen di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 12 Juni 2015.
Direktur Utama MMLP Fernandus Chamsi mengatakan perseroan berencana mengakuisisi landbank seluas 50-60 hektare. Lokasinya sebagian ada di wilayah Jabodetabek.
Perseroan juga mengincar area timur pulau Jawa dalam jangka pendek. Untuk jangka panjang, ia menargetkan akan ekspansi ke Sulawesi dan Kalimantan.
Fernandus mengatakan suksesnya penawaran saham perdana (IPO) memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan portofolio aset properti logistik di wilayah strategis dengan potensi pertumbuhan kegiatan logistik yang tinggi. Perseroan diproyeksikan akan mengantungi dana segar hasil IPO sebesar Rp 1 triliun dengan kapitalisasi pasar Rp 3,34 triliun.
"Sebesar 90 persen dana hasil IPO akan kami gunakan untuk pembelian lahan di wilayah strategis, akusisi, dan investasi," kata dia. Sisanya, sebesar 10 persen, dialokasikan untuk belanja modal kerja.
TRI ARTINING PUTRI