TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan proses konsolidasi bank kecil yang baru diakuisisi oleh bank asing akan dimulai paling cepat pada 2016. Konsolidasi akan membuat jumlah bank umum semakin berkurang.
Irwan Lubis, Deputi Komisioner OJK, mengatakan Shinhan Bank dan China Construction Bank telah menyerahkan proposal dan komitmen untuk mengakuisisi dua bank kecil, yang kemudian akan digabungkan. Menurut Irwan, Shinhan Bank diperkirakan akan lebih dulu memulai proses penggabungan entitas dua anak usahanya.
"Nanti dia merger, ada rencana bisnis baru, mungkin di 2016," ujarnya seperti dikutip Harian Bisnis Indonesia, Senin, 8 Juni 2015.
Dia menjelaskan, OJK tengah memproses izin akuisisi saham PT Centratama Nasional Bank (CNB) oleh Shinhan. Sebelumnya, Shinhan telah mendapat izin akuisisi 40 persen saham PT Bank Metro Express senilai Rp 700 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Bank Metro Express dan CNB, penggabungan aset Bank Metro Express dengan cNB diestimasi mencapai Rp 2 triliun. Adapun total jaringan kantor kedua bank jika digabungkan mencapai 60 kantor.
Selain Shinhan, China Construction Bank akan menempuh jalan serupa untuk memuluskan rencana pengembangan bisnis di Indonesia. Sebelumnya, OJK menyatakan CCB tengah menjajaki akuisisi PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk dan tinggal mencari satu bank lagi untuk diakuisisi.
Jika rencana Shinhan dan CCB berjalan mulus, jumlah bank umum di Indonesia akan menyusut dari saat ini yaitu 118 bank. Jumlah ini berkurang dua setelah PT Bank Hana dan PT Bank KEB Indonesia melakukan merger. Kemudian disusul aksi serupa oleh PT Bank Woori Indonesia dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906.
Selain konsolidasi oleh investor asing, PT MNC Kapital Tbk, pemegang saham pengendali PT Bank MNC Internasional Tbk mengestimasikan proses legal merger antara MNC Bank dan PT Bank Pundi Indonesia Tbk bisa rampung akhir Juni 2015.
Berdasarkan laporan OJK, bank umum konvensional per Maret 2015 memiliki 20.064 jaringan kantor dengan didominasi oleh kelompok bank persero dan swasta devisa.