TEMPO.CO, Jakarta - International Chamber of Commerce-International Maritime Bureau (ICC-IMB) membeberkan fakta bahwa sedikitnya satu kapal tanker berukuran kecil dibajak dua minggu sekali di kawasan Asia Tengara.
Berdasarkan data IMB, Asia Tenggara menyumbang 55 persen dari 54 insiden pembajakan dan perampokan bersenjata di dunia sejak awal 2015, setelah sebelumnya sumbangan itu mengalami penurunan signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Di seluruh dunia, bajak laut mengambil 140 sandera dalam tiga bulan pertama 2015, tiga kali lebih banyak dari periode yang sama pada 2014.
Dari angka terebut, sebanyak 13 pelaut diserang dan tiga di antaranya mengalami luka-luka.
IMB mencatat telah terjadi 23 pembajakan kapal di Asia Tenggara sejak April 2014, dengan enam di antaranya berlangsung dalam tiga bulan terakhir.
Kebanyakan pembajakan dilakukan oleh gerombolan bersenjata yang menargetkan tanker kecil untuk mencuri kargo, termasuk bahan bakar kapal. Lima kapal tanker dan tug lepas pantai telah dibajak pada kuartal pertama.
“Ada kemungkinan serangan dan kekerasan bisa meningkat jika dibiarkan berlanjut," kata Pottengal Mukundan, Direktur ICC-Commercial Crime Services.
Pihak berwenang Malaysia telah menahan satu geng pembajak yang sekarang tengah menunggu persidangan.
BISNIS.COM