TEMPO.CO, Jakarta - Meski harga minyak dunia sedang merangkak naik, PT Pertamina (Persero) justru akan menurunkan harga bensin Pertamax. Harga baru bensin dengan kadar oktan RON 92 ini rencananya diumumkan pada awal pekan depan.
“Sekarang harganya masih dievaluasi. pastinya nanti harga di bawah Rp 8.000 per liter,” ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang kepada Tempo, Kamis, 12 Februari 2015.
Bambang belum mau merinci harga baru Pertamax. Sebab, ia memikirkan kompetisi dengan stasiun pengisian bahan bakar umum milik asing.
Ia menjelaskan, penentuan harga Pertamax merupakan kewenangan Pertamina sepenuhnya. Selama ini, kata Bambang, pada harga Pertamax memang terdapat margin yang signifikan untuk keuntungan Pertamina, yakni hingga 10 persen.
“Perusahaan ambil untung itu kan besar, asal tidak terlalu besar,” katanya. Apalagi, dia melanjutkan, keuntungan yang diraup Pertamina ujungnya diberikan kepada negara, yaitu sebagai dividen dan pajak serta investasi untuk meningkatkan aktivitas produksi dan cadangan minyak perusahaan pelat merah tersebut.
Bambang mengaku mendengarkan keluhan masyarakat selama ini yang mempersoalkan mahalnya harga Pertamax dibanding bensin merek luar negeri. Menurut dia, hal ini wajar karena Pertamina menanggung beban biaya inventory yang tidak dikenakan pada SPBU asing.
Biaya inventory yang dimaksud antara lain biaya sewa penyimpanan atau storage dan bunga. “Kalau SPBU asing itu kan tidak ada. Mereka bisa impor, terus langsung jual,” kata Bambang.
GUSTHIDA BUDIATIE