TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Taiwan berharap pemerintah Indonesia tak melarang puluhan kapalnya beroperasi di perairan Indonesia. (Baca: Taiwan Rayu Menteri Susi Jangan Usir Kapalnya)
Dalam laporan yang dilansir The China Post pada Kamis, 13 November 2014, Deputi Direktur Jenderal Badan Perikanan Taiwan Tsay Tzu mengatakan keberatan dengan kebijakan Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang melarang 40-60 kapal Taiwan menangkap ikan di perairan Indonesia. (Baca: Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri)
Tsay Tzu mengatakan perairan Indonesia merupakan jalur migrasi tuna mata besar dan tuna yellowfin yang sangat diminati pasar. Indonesia memang termasuk salah satu produsen terbesar ikan tuna. Tuna yang biasa ditangkap di perairan Indonesia, antara lain jenis yellowfin tuna, big eye tuna atau biasa disebut tuna mata besar, albacore, dan southtern blue fin tuna. (Baca: Takut Menteri Susi, Thailand Hati-hati Tangkap Ikan)
Dari sisi harga, tuna yellowfin dan big eye lebih diminati pasar. Rasanya enak membuat pembeli lebih memilih yellowfin dibanding tuna jenis tongkol atau ikan lainnya. Pasar tuna yellowfin terbesar adalah Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Amerika Serikat juga menjadi pasar terbesar tuna yellowfin. Bedanya, impor tuna yellowfin ke Amerika Serikat berbentuk tuna beku. (Baca juga: Kata Susi, Ini Kebodohan Indonesia di Sektor Laut)
Ekspor tuna beku yellowfin Indonesia menurut situs Fishchoice tahun 2012 mencapai 7.800 metrik ton. Jumlah itu jauh di atas negara eksportir tuna lainnya, seperti Vietnam yang mengirimkan tuna yellowfin sebanyak 3.009 metrik ton dan Filipina 2.981 metrik ton.
EVAN | PDAT (Diolah Berbagai Sumber)
Topik terhangat:
Paloh, Jokowi & Sonangol | Interpelasi Jokowi | Banjir Jakarta | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Pimpinan DPR Ini Tak Mau Teken Interpelasi Jokowi
Pembunuh Sri, Jean Alter Incar Tante Kesepian?
Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri