TEMPO.CO, Jakarta - Kegaduhan politik yang terjadi di DPR dan MPR diklaim tidak akan berdampak pada investasi langsung (Foreign Direct Invesment/FDI). Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan investasi langsung tetap masuk karena dipengaruhi perbaikan iklim investasi. "Realita politik bukan isu yang penting, isunya justru bagaimana kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah baru nantinya," kata Mahendra di sela Trade Expo Indonesia di Kemayoran, Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2014.
Mahendra menyebutkan kebijakan yang paling ditunggu oleh investor dari pemerintah baru presiden Joko Widodo nantinya menyangkut tiga hal. Ketiga hal itu adalah bagaimana pemerintah menyikapi subsidi bahan bakar minyak, infrastruktur, dan ketenagakerjaan.
Pernyataan Mahendra diamini Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendali Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sejauh ini tak ada calon investor yang mundur karena kegaduhan politik di Indonesia.
Menurut Azhar, investasi langsung adalah instrumen jangka panjang sehingga para investor tidak bisa begitu saja menghentikan investasi yang sudah direncanakan. Investasi langsung dipastikan terus berlanjut yang ditandai pembangunan pabrik dan aktivitas produksi yang terus berjalan. Investasi langsung pada 2015 diperkirakan tetap tumbuh sekitar 15-18 persen dibandingkan tahun ini. "Dinamika politik memang butuh waktu penyesuaian, dan itu bisa dimaklumi. Sedangkan investasi langsung adalah jangka panjang dan tidak bisa tiba-tiba berhenti," katanya.
Azhar menuturkan investor akan tetap melanjutkan investasi karena melihat berbagai kebijakan yang akan diterapkan pemerintah baru cukup menjanjikan. Di antara program yang paling menarik investor adalah pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol laut, pembangunan bandara dan pelabuhan baru, jalan raya, serta pembangkit listrik.
BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang semester I 2014 telah mencapai Rp 222,8 triliun atau 48,8 persen dari target 2014 sebesar Rp 456,6 triliun. Realisasi terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 150 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 72,8 triliun.
PINGIT ARIA
Berita Terpopuler
Novel FPI Menyerahkan Diri ke Polda Metro Jaya
Seusai Geger MPR, Mega-SBY Kunci Stabilitas Politik|
FPI: Ahok Tak Akan Bisa Bubarkan Kami
Nazaruddin: Ibas Terima Duit Korupsi Wisma Atlet
Bantah Jokowi, KSAD Pamer Leopard Tak Rusak Jalan