TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Bahkan, dengan faktor seperti digitalisasi, dapat melanjutkan tren yang lebih lama.
“Kalo faktor-faktor seperti digitalisasi itu sebetulnya memengaruhi pengurangan kebutuhan tenaga kerja, bukan hanya tahun 2024, tapi jangka yang lebih panjang,” ujar Faisal kepada Tempo, Minggu, 24 November 2023.
Tahun depan, Faisal memprediksi akan ada pengurangan ekspor yang dapat berdampak terhadap PHK suatu perusahaan. “Itu kalo kita melihat di 2024 ya,” tuturnya.
Jadi, kata Faisal, faktor penyebab tren PHK tidak hanya karena berubahnya tren investasi asing dan juga digitalisasi, sebagaimana Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sebutkan beberapa waktu belakangan.
“Ada memang tekanan PHK yang terjadi karena melemahnya permintaan negara tujuan ekspor,” kata dia. Hal ini nantinya memengaruhi tingkat profitabilitas dari sektor-sektor yang memiliki prioritas pada pasar ekspor, seperti industri pakaian dan alas kaki seperti sepatu.
Fenomena ini terutama akan terjadi pada perusahaan-perusahaan yang bergantung pada pasar Amerika Serikat. Terlebih, dengan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang diprediksi tumbuh lebih lambat di kisaran 1,5 persen dan saat ini berada di kisaran 2 persen.
Selanjutnya: Adapun sepanjang 2023, Tempo mencatat sejumlah....