Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kinerja Perusahaan Tergerus Utang Luar Negeri  

image-gnews
Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto
Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta: Utang sejumlah perusahaan swasta bakal membengkak akibat melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS. Ekonom dari Bank central Asia, David Sumual, mengatakan membengkaknya utang akan menyebabkan pendapatan perusahaan tergerus. "Pendapatan perusahaan bisa tinggi tapi pembayaran bayar utangnya yang besar dengan dolar," ujar dia ketika dihubungi Tempo, Kamis, 17 Juli 2014.

Menurut dia, banyak perusahaan yang meminjam uang ketika kurs rupiah pada kisaran di bawah 10 ribu per dolar AS. Namun dengan kurs saat ini yang hampir menyentuh 12.000 per dolar, membuat kinerja perusahaan akan terbebani sehingga membuat laba perusahaan tergerus. Ini antara lain disebabkan tak banyak perusahaan yang melakukan lindung nilai atau hedging. (Baca: Utang Luar Negeri Naik, BI Dorong Hedging)

Saat ditemui di kesempatan berbeda, Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowati mengatakan utang luar negeri Indonesia pada Mei 2014 naik US$ 7,1 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi US$ 283,7 miliar. Pada April 2014, utang luar negeri tercatat sebesar US$ 276,6 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, utang luar negeri tumbuh 9,7 persen.

Dari jumlah tersebut, kata Hendy, utang swasta adalah sebesar US$ 151,5 miliar, naik dibandingkan April sebesar US$ 145,6 miliar. Utang publik juga melonjak menjadi US$ 132,2 miliar, dibandingkan April sebesar US$ 131 miliar. "Publik maupun swasta sama-sama bertanggung jawab atas kenaikan utang," kata Hendy. (Baca: Rupiah Tembus 12 Ribu per Dolar AS, Apa Sebabnya?)

Kenaikan utang swasta ini, menurut Hendy, cukup besar. Peningkatan utang luar negeri antara lain untuk utang jangka panjang 10,1 persen. Adapun jangka pendek tercatat naik 8,3 persen di Mei. Utang jangka pendek, antara lain digunakan untuk membiayai impor minyak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan jenis jangka waktu utang tercatat utang jangka panjang sebesar US$ 234 miliar, dengan pembagian utang jangka panjang pemerintah sebesar US$ 125 miliar dan utang jangka panjang swasta sebesar US$ 109 miliar. Ia mengatakan utang luar negeri swasta pada Mei didorong oleh peningkatan pertumbuhan utang luar negeri sektor industri keuangan, listrik, gas, dan air bersih.

HERMAWAN SETYANTO | MAYA NAWANGWULAN

Berita Terpopuler
Istri Pimpinan ISIS Mantan Penata Rambut
Pamer Busana Muslimah, Syahrini Dirisak Netizen

KPK Gelar Ekspose Soal Muhtar Ependy

Komnas HAM Pastikan Pemanggilan Paksa Kivlan Zen

Kiper Oblak Bergabung ke Atletico Madrid

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

23 jam lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.


Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.


BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).


BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023 tercatat 4,94 persen year on year (yoy). Angka tersebut turun dari kuartal sebelumnya mencapai 5,17 persen yoy, atau lebih rendah dari yang diperkirakan. TEMPO/Tony Hartawan
BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.


BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh pemerintah. Berikut ulasannya. Foto: Canva
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.


Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Sebuah truk melintas di antara peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023. Pemerintah merencanakan pendapatan negara sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.