TEMPO.CO, Tokyo - Sumitomo Corporation berencana menambah investasi sebesar US$ 140 juta di proyek pemurnian dan pengolahan aluminium milik perusahaan aluminium terbesar di Malaysia, Press Metal Bhd. Penambahan investasi ini rencananya untuk memanfaatkan momen peningkatan permintaan aluminium di Asia.
Seperti dilansir Reuters pada Selasa, 5 November 2013, perusahaan berharap bisa meningkatkan keuntungan perusahaan. "Kami berharap dengan permintaan aluminium yang meningkat di Asia seiring pertumbuhan ekonomi, kemitraan ini akan menguntungkan perusahaan kami dalam jangka panjang di bisnis aluminium," kata juru bicara Sumitomo yang tak disebutkan namanya.
Dengan penambahan investasi tersebut, Sumitomo akan memiliki saham 20 persen di pabrik Samalaju yang dikelola Press Metal Bhd. Pabrik Samalaju memiliki kapasitas 320 ribu ton aluminium dan bakal beroperasi pada Desember 2013.
Sumitomo sebelumnya telah berinvestasi sebesar US$ 71 juta di pabrik Mukah milik Press Metal Bhd pada 2010 lalu untuk mengambil saham 20 persen. Pabrik tersebut berkapasitas 120 ribu ton aluminium.
Perusahaan trading asal Jepang ini melihat, permintaan aluminium telah tumbuh terus. Sektor pendorongnya, terutama penggunaan di bidang kedirgantaraan dan sebagai logam ringan untuk bodi mobil yang terus meningkat.
Sumitomo Corp melalui anak usahanya Sumitomo Chemical Company Ltd dan Sumitomo Shoji Kaisha Ltd sebelumnya juga tergabung dalam konsorsium Jepang, Nippon Asahan Aluminium (NAA) yang mengelola PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Pemerintah Indonesia telah resmi mengakuisisi 58,87 persen saham Inalum yang sebelumnya dikuasai konsorsium Jepang pada 31 Oktober lalu. Kini kepemilikan saham pemerintah di Inalum kembali menjadi 100 persen dari sebelumnya 41,13 persen.
REUTERS | AYU PRIMA SANDI