Hal tersebut, Difi berujar disebabkan masyarakat yang cenderung menahan atau mengurangi pengeluaran konsumsi pada September 2013. "Pengeluaran saat Ramadan dan Idul Fitri udah sangat tinggi," kata dia.
Selain itu, Difi mengatakan penurunan konsumsi masyarakat ini juga didukung oleh penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 107,8 di bulan Agustus menjadi 107,1. Kendati menurun, angka tersebut masih berada pada level optimis (>100). Survei terhadap prakiraan harga mengindikasikan meningkatnya tekanan kenaikan harga dari sisi pedagang pada 3 hingga 6 bulan mendataang.
Difi menjelaskan, hasil survei menunjukkan indeks ekspektasi kenaikan harga dari sisi pedagang untuk 3 hingga 6 bulan mendatang mengalami kenaikan, terutama pada barang-barang berbahan baku impor. Hal itu, kata dia, terkait perkiraan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Sementara itu, Difi mengatakan tekanan kenaikan harga pada 3 bulan ke depan (Desember 2013) dari sisi konsumen juga diperkirakan menguat. Penguatan terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, seperti minuman, rokok, dan tembakau seiring dengan meningkatnya permintaan menyusul adanya hari Natal dan Tahun Baru. "Sedangkan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan ke depan (Maret 2014) lebih didorong oleh adanya Pemilihan Umum 2014.”
LINDA HAIRANI
Terhangat:
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC| Info Haji | Pembunuhan Holly Angela
Berita Terkait
Majelis Kehormatan Periksa Dua Hakim Konstitusi
Mahfud Tak Mau Diadu dengan Jimly
Kementerian Dalam Negeri Tunggu Surat Izin Airin
Bakal Disita, Rumah Akil di Pontianak Sepi
Mahfud Pernah Laporkan Akil ke KPK