TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, mengatakan shutdown yang terjadi di Amerika Serikat karena belum tercapainya kesepakatan mengenai anggaran belum memberikan dampak yang signifikan bagi kegiatan ekspor-impor antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Dampak pada ekspor-impor belum ada. Saya tidak mau berspekulasi. Yang sudah terjadi dampaknya adalah pembahasan kita dengan pemerintah AS yang ditunda seperti diskusi mengenai beberapa kasus perdagangan seperti udang, kelapa sawit. Ini karena mereka sedang diliburkan,” katanya di Kementerian Perdagangan, Rabu, 2 Oktober 2013.
Kementerian Perdagangan, kata dia, terus memantau kondisi di Amerika Serikat. Komunikasi juga terus dilakukan dengan perwakilan Indonesia di Washington untuk melakukan antisipasi terhadap kondisi di Amerika Serikat.
Bayu menegaskan Indonesia berharap agar kondisi ini cepat selesai sehingga tidak harus terjadi krisis yang bisa memperburuk keadaan. “Kita komunikasi intensif dengan perwakilan di Washington DC. Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai.”
Bayu optimistis kondisi shutdown di Amerika Serikat tidak akan berlarut-larut dan pemerintah Amerika akan segera menemukan solusi atas kebuntuan yang terjadi di sana. Menurut dia, ketidaksepakatan hanya akan merugikan ekonomi Amerika sendiri.
“Saya percaya mereka punya solusi karena kalau berkelanjutan hanya merugikan mereka. Suasana di pusat bisnis aktvitas harus kembali berjalan normal. Saya rasa antisipasi mereka akan cepat agar cepat selesai,” katanya.
Bayu mengatakan toh dengan kondisi shutdown yang terjadi masih ada mixed signal dari Amerika Serikat karena pergerakan indeks saham Wall Street masih positif. Hal ini, kata dia, kondisi perbaikan masih sangat mungkin terjadi.
Seperti diketahui, pemerintah Amerika Serikat akhirnya memutuskan menutup sementara layanan pemerintah. Langkah itu menyusul serangkaian perdebatan panjang dan manuver politik dari Parlemen, Senat, dan Gedung Putih yang akhirnya gagal mencapai kata sepakat atas persoalan kebuntuan pembahasan anggaran negara.
Hingga Senin malam waktu setempat, Kongres Amerika Serikat gagal mencapai kesepakatan kenaikan plafon utang (debt ceiling) untuk menghindarkan Amerika Serikat dari gagal bayar. Penghentian ini merupakan yang pertama kalinya selama hampir dua dekade.
ANANDA TERESIA
Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ada Kesengajaan Insiden Lion Air di Manado?
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia